Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Prabowo: Saya Optimistis Pertumbuhan Kita Sasar Minimum 8 Persen

image-gnews
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menghadiri acara 'Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani serta Food Estate Partisipatif Provinsi Jawa Barat untuk Mendukung Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Nasional' di Sumedang, Selasa, 30 Januari 2024.  Dok. Tim Media Prabowo
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menghadiri acara 'Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani serta Food Estate Partisipatif Provinsi Jawa Barat untuk Mendukung Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Nasional' di Sumedang, Selasa, 30 Januari 2024. Dok. Tim Media Prabowo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden atau Capres nomor urut dua Prabowo Subianto menjanjikan pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 8 persen jika menang dalam Pilpres 2024.

Ia yakin fondasi yang dibangun oleh presiden sebelumnya bisa jadi pijakan membangun perekonomian Indonesia ke depan. "Saya optimistis pertumbuhan kita seandainya saya menerima mandat, (bisa) sasar minimum 8 persen," kata Prabowo dalam agenda Trimegah Political and Economic Outlook 2024 di Jakarta pada Rabu, 31 Januari 2024.

Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Mulya Amri, menuturkan, pertumbuhan produk domestik bruto PDB sebesar 8 persen dapat tercapai dengan mendorong aktivitas ekonomi di berbagai tingkatan. Target itu akan tercapai secara bertahap melalui sejumlah strategi yang telah disiapkan.

Pertama, kata Mulya adalah hilirisasi di semua komoditas, sebagaimana yang kerap dikampanyekan oleh duet Prabowo Subianto dengan Gibran Rakabuming Raka itu. Mulya menambahkan, Indonesia punya bahan baku dan industri pengolahannya.

Kedua, mengembangkan sektor-sektor ekonomi baru, seperti ekonomi hijau dan ekonomi biru. "Ekonomi hijau dan biru saat ini sangat perlu didukung karena masa depan ekonomi di sektor-sektor tersebut," ujar Mulya kepada Tempo pada Kamis, 1 Februari 2024.

Ketiga, dukungan dari sektor keuangan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Prabowo dan Gibran akan memastikan dukungan dari sektor keuangan agar uang yang ada di Indonesia bisa tersalurkan ke sektor riil sebanyak mungkin. 

Keempat, Prabowo dan Gibran memastikan aktivitas ekonomi bergerak di semua tingkatan, sampai ke tingkat paling lokal seperti desa. Ia mengklaim program seperti makan siang dan susu gratis akan memastikan bergeraknya aktivitas ekonomi sampai tingkat lokal dan melibatkan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). 

Sebelumnya, di dalam dokumen visi dan misinya, Prabowo-Gibran pasang target pertumbuhan ekonomi sebesar 6 sampai 7 persen. Target tersebut, menurut Mulya adalah target yang optimis sekaligus realistis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Target 8 persen adalah target sangat optimistis, tapi tetap realistis. Bisa dicapai kalau semua bergerak sesuai rencana, tahap-demi tahap. Kami optimistis karena ruang tumbuh bagi Indonesia sangat besar," tutur Mulya.

Adapun Dradjad Wibowo yang juga anggota Dewan Pakar TKN membeberkan alasan Prabowo menyebutkan angka yang berbeda dengan dokumen visi-misinya. Menurut Drajad, Prabowo pada awalnya memang menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Namun, Dewan Pakar TKN belum menemukan jalur untuk mencapainya. 

"Yang sudah ditemukan adalah 6 sampai 7 persen, sehingga angka tersebut yang dicantumkan dalam visi misi. Melalui berbagai simulasi, setelah menyisir sumber-sumber penerimaan negara, jalur pertumbuhan 8 persen tersebut akhirnya ditemukan," kata Dradjad ketika dihubungi Tempo pada Kamis, 1 Februari 2024.

Ia menyatakan, target tersebut bukan per tahun, melainkan selama periode 2025-2029. "Bukan rata-rata 8 persen per tahun selama 2024-2029, tapi jalur agar 8 persen bisa diwujudkan dalam periode tersebut."

Dradjad menyebutkan dua syarat ketat agar strategi Prabowo dan Gibran bisa dijalankan. Pertama, sumber-sumber penerimaan negara yang selama ini tidak terkoleksi, wajib dikoleksi. Kedua, tahap awal eksekusinya perlu dijalankan sejak 2024. "Ini agar tercipta pondasi pertumbuhan yg kuat pada tahun 2024-2029, sehingga jalur 8 persen tadi terbuka, sementara efek pemanasan ekonominya bisa terkendali," kata dia. 

Pilihan Editor: Targetkan 15 Juta Lapangan Kerja Baru, Anies-Cak Imin Ingin Alihkan Pekerja Sektor Informal ke Formal

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

5 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.


Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

6 jam lalu

Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjalan melewati barisan tiang menuju Oval Office di Gedung Putih di Washington, AS, 13 Januari 2023. T.J. Kirkpatrick/Pool melalui REUTERS
Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.


Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

6 jam lalu

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, ketika ditemui di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Defara
Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.


Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

6 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.


Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

7 jam lalu

Penyerahan lukisan oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Prabowo Subianto, sebagai penghargaan sebagai Capres terpilih dalam Pemilu 2024, dalam acara Buka Bersama (Bukber) Partai Demokrat, pada Rabu, 27 Maret 2024 di St. Regis, Setiabudi, Jakarta Selatan. TEMPO/Adinda Jasmine
Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.


Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

10 jam lalu

Massa pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden 01 Anies - Muhaimin saat melaksanakan shalat dzuhur saat menggelar unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin 22 April 2024. Dalam aksinya massa menuntut Mahkamah Konstitusi memutus sengketa Pilpres 2024 dengan adil. Aksi ini merupakan respons masyarakat terhadap kecurangan yang terjadi dalam kontestasi Pilpres 2024. TEMPO/Subekti.
Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

Ahli Konstitusi UII Yogyakarta, Ni'matul Huda, menilai putusan MK mengenai sengketa pilpres dihasilkan dari pendekatan formal legalistik yang kaku.


Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

10 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.


NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

10 jam lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau harga grosir di ITC Mangga dua, Jakarta, Minggu, 17 Maret 2024. Kunjungan tersebut untuk dalam rangka memantau stabilitas harga sandang saat Ramadan dan menjelang lebaran sekaligus berbelanja untuk dibagikan kepada pengunjung ITC. TEMPO/ Febri Angga Palguna
NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.


Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

11 jam lalu

Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron saat diwawancarai Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI di Denpasar. Foto: Husen/vel
Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.


Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

11 jam lalu

Suasana sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin, 22 April 2024. Dari 8 hakim MK, 5 hakim memutuskan menolak seluruh permohonan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan oleh passion Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.