TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan menceritakan pertemuannya dengan mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim tadi malam. Ia mengaku bangga dapat berdiskusi soal gagasan perubahan dengan tokoh nasional tersebut.
"Berdiskusi sampai pukul 23.30 malam; dengan usia 93 tahun, (Emil Salim) tidak ada rasa kantuk. Tidak pernah berbicara (masa) dulu, tetapi beliau berbicara masa depan," ujar Anies dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, 29 Januari 2024.
Dalam diskusi tersebut, kata Anies, Emil Salim banyak membicarakan soal upaya memajukan tempat-tempat yang tertinggal. "Teman-teman sering dengar, saya bicara tentang indeks pembangunan manusia yang timpang antara Jawa dan luar Jawa, dan itu juga yang jadi perhatian beliau," ucap Anies.
Yang juga penting dalam pembicaraan itu, kata Anies, juga dibahas bagaimana menyelesaikan masalah-masalah nyata dan harus menjadi prioritas. Soal bonus demografi, krisis ekologi, daerah tertinggal, hingga berbagai ketimpangan yang harus diselesaikan pun tak luput dibahas.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu mengunjungi Emil Salim di kediamannya, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Ahad malam, 28 Januari 2024. Kunjungan itu dilakukan usai Anies mendapatkan undangan pada 25 Januari lalu dari Emil untuk berdiskusi.
Baca Juga:
Sehari sebelumnya, calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo telah menyambangi kediaman Emil Salim. Pertemuan itu dilakukan tertutup selama 90 menit.
Ganjar mengaku terkejut karena ternyata Emil pernah bersurat dengannya sejak cukup lama. "Dan ingin menyampaikan beberapa poin penting dan masukan sebagai seorang senior yang pernah menjadi menteri yang sangat concern pada problem lingkungan," kata Ganjar usai pertemuan itu.
Dari pertemuan itu, Ganjar menyatakan mendapat banyak masukan soal isu lingkungan hidup dari Emil Salim. Isu lingkungan seperti perubahan iklim, misalnya, menjadi tantangan utama Indonesia yang harus diselesaikan pemimpin ke depan.
Menurut Ganjar, perubahan iklim akibat pemanasan global diperkirakan akan membawa dampak mengerikan bila tidak dilakukan mitigasi dengan baik. Belum lagi permasalahan ketahanan pangan, transisi energi, hingga bonus demografi. Kondisi itu akan menjadi pertimbangan dirinya bersama calon wakil presiden Mahfud Md dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Maka perencanaannya harus terbaik di mitigasi sungguh-sungguh, sehingga ke depan kita akan menghadapi situasi yang memang tidak mudah. Itu pesan yg menurut saya penting sekali untuk dilakukan," kata Ganjar.
ANTARA | ADIL AL HASAN
Pilihan Editor: Terkini: Anies-Muhaimin Janjikan 5 Persen APBN untuk Kaum Muda, Ganjar Pranowo Janjikan Pembangunan Ramah Disabilitas