TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi mengungkapkan, pihaknya akan melakukan evaluasi tarif normal Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) pada akhir November 2023 silam. Penetapan tarif kereta cepat Whoosh akan menggunakan skema dynamic pricing.
“Sebenarnya begini, kereta cepat itu kayak keretanya PT KAI, sebagian yang komersial. Tarif itu, kan kita bisa pakai dynamic pricing,” kata Dwiyana pada 17 Oktober 2023.
Lebih lanjut, Dwiyan juga menguraikan penerapan tarif pesawat saat ini yang menggunakan dynamic pricing. Harga tiket KCJB nantinya akan ditentukan sesuai kondisi dan situasi. “Kapan nai, kapan turun, tergantung strategi perusahaan. Waktu off peak season, kita turunin. Waktu holiday season atau weekend, kita naikin. Biasa kan sebenarnya, begitu sih sebenarnya,” kata Dwiyana.
Dynamic Pricing
Berdasarkan jurnalindustri.petra.ac.id, dynamic pricing adalah strategi dalam airlines revenue management (ARM) berupa pengaturan penetapan harga untuk meningkatkan pendapatan maskapai penerbangan.
ARM diterapkan untuk memaksimalkan pendapatan melalui pengelolaan sumber daya yang dimiliki secara optimal. ARM juga dapat diartikan sebagai cara mendapatkan pendapatan maksimum melalui pengelolaan kursi yang tersedia.
Penerapan dynamic pricing dilakukan dalam waktu tertentu (sebelum waktu keberangkatan dan selama waktu penjualan). Skema penjualan ini membuat harga tiket akan berbeda dengan pembelian sebelum keberangkatan.
Biasanya, harga tiket akan menjadi sangat tinggi menjelang waktu keberangkatan. Sementara itu, ketika waktu penjualan masih panjang, harga tiket dapat lebih rendah. Penetapan harga dengan skema dynamic pricing ditentukan sesuai beberapa kriteria, antara lain sisa waktu penjualan, sisa kursi belum terjual, dan harga kompetitor.
Strategi penetapan harga secara dinamis dilakukan untuk menjual kursi sama dengan kelas harga berbeda kepada konsumen yang bersedia membayarnya. Misalnya, penumpang yang memesan tiket satu bulan sebelum keberangkatan memiliki peluang membeli dengan harga rendah.
Akibatnya, dalam kurun waktu tersebut, harga tiket masih ditetapkan rendah agar konsumen bersedia melakukan pembelian. Namun, penumpang yang memesan tiket waktu menjelang keberangkatan memiliki peluang penerimaan harga tinggi. Penumpang tipe ini dapat menyelamatkan harga nilai yang akan hilang akibat masih ada sisa kursi pada waktu keberangkatan.
Dynamic pricing yang diterapkan dalam penjualan tiket transportasi umum, seperti pesawat dan kereta api memiliki keuntungan, termasuk kereta cepat Whoosh. Penerapan sistem tarif ini dapat melakukan kenaikan atau penurunan harga sesuai keinginan perusahaan meningkatkan pendapatan. Penetapan harga dapat dilakukan secara bebas, jika perusahaan memonopoli pasar. Namun, di Indonesia, perusahaan tidak dapat melakukan monopoli pasar.
RACHEL FARAHDIBA R | DEFARA DHANYA PARAMITHA
Pilihan editor: Kereta Cepat Whoosh Ramai di X, Warganet Bagikan Foto Gerbong yang Sepi