Dia menambahkan, pencapaian besar pada 2023 adalah hasil dari strategi Isuzu dengan terus mendekatkan diri ke konsumen, terutama dalam layanan purna jual. ”Kendaraan niaga itu sangat dibutuhkan untuk produksi, sehingga yang perlu diperhatikan tidak hanya menjual unit, tetapi layanan purna jualnya, yang memastikan kalau bisa down time-nya zero,” ujar Yusak.
Isuzu akan meningkatkan penguatan strategi layanan purna jual pada 2024. Sekalipun ada kekhawatiran di tahun politik dan industri kendaraan niaga yang masih melemah, namun Isuzu meyakini adanya peluang. Pasalnya, harga komoditas global masih tinggi dan perekonomian nasional masih positif, dengan pertumbuhan sekitar 5 persen.
Sebelumnya, Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi juga punya optimisme yang sama. Ia menilai, tahun politik tak terlalu berpengaruh pada penjualan mobil secara nasional.
Hal ini senada dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto medio Desember 2023 lalu. "Studi World Bank, Report on Indonesia, sampai tahun 2026, pertumbuhan ekonomi kita diperkirakan masih di kisaran 5 persen,” katanya kala itu.
Pilihan Editor: Bos Toyota Akio Toyoda Mundur dari Asosiasi Pabrikan Mobil Jepang, Ini Alasannya