1. Pesan Sri Mulyani ke Para Pimpinan Ditjen Bea Cukai di Tengah Isu Mundur dari Kabinet Jokowi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan sejumlah pesan kepada para pimpinan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Ditjen Bea Cukai), kemarin. Sri Mulyani sebelumnya santer dikabarkan berencana mundur dari kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sri Mulyani mengatakan Ditjen Bea Cukai adalah pengelola keuangan negara yang memiliki empat tugas khusus, yaitu trade facilitator, industrial assistance, community protector, dan revenue collector. "Ini harus terus menerus dilakukan kalibrasi,” ujar dia dalam Rapat Kerja Pimpinan Ditjen Bea Cukai, dikutip dari keterangan resminya pada Kamis, 25 Januari 2024.
Sri Mulyani lantas mengimbau seluruh jajaran Bea dan Cukai untuk dapat menghidupkan kembali semangat leadership, ownership, dan ketahanan untuk dapat menghadapi situasi dunia yang tidak pasti akibat dari menguatnya tensi geopolitik.
Berita selengkapnya baca di sini.
2. Jokowi Diduga Politisasi Bansos, Ekonom: Bantuan Sebaiknya Diberikan Langsung Tanpa Seremonial
Ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet menanggapi soal dugaan politisasi bansos oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Dugaan tersebut menguat setelah Jokowi semakin aktif terlibat dalam kebijakan bansos atau bantuan pangan beras.
"Menurut saya, sebenarnya penyaluran langsung tanpa unsur seremonial menjadi penting di tengah kondisi politik," ujar Yusuf kepada Tempo, Rabu, 24 Januari 2024.
Pada awal Januari 2024 lalu, Jokowi membagi-bagikan bantuan sosial itu di Kabupaten Serang, Banten. Satu bulan sebelumnya, Jokowi menebar bansos ke daerah lain, seperti Labuan Bajo, Pekalongan, serta Banyuwangi pada Desember 2023.
Berita selengkapnya baca di sini.
Selanjutnya: 3. Pembangunan Bandara IKN Dikebut, Menhub....