Di sisi lain, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut isu mundurnya 15 menteri, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani, dari Kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai upaya menggoyang pemerintahan. Ia mengatakan Kabinet Indonesia Maju tetap solid.
“Tujuannya untuk menggoyang ini, menggoyang pemerintah pemerintahan yang sudah baik-baik ini, merongrong dan seterusnya,” kata Moeldoko di gedung Bina Graha Jakarta, Kompleks Istana Presiden, pada Jumat 19 Januari 2024.
Moeldoko juga mengklaim Presiden Jokowi dan jajaran menteri di kabinet tetap solid dan terus bekerja mengejar target pembangunan. Panglima TNI 2013-2015 ini juga menepis anggapan bahwa kontestasi politik telah membuat kondisi di dalam Kabinet Indonesia Maju tidak kondusif karena ada beberapa menteri yang maju dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
“Di ruangan sidang kabinet semua berjalan happy-happy saja, tidak ada masalah komunikasi, tidak ada muncul emosi yang aneh-aneh,” kata Moeldoko.
Sebelumnya, isu Sri Mulyani siap mundur dari kabinet mencuat setelah ekonom senior Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri menyatakan telah mendengar kabar tersebut. Faisal mengatakan ini dalam acara Political Economic Outlook 2024 yang diunggah di akun YouTube Progresif Idn pada Senin, 15 Januari 2024.
Faisal Basri juga mengajak masyarakat untuk membujuk mantan Managing Director World Bank itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan menteri-menteri lain untuk mundur dari kabinet Jokowi.
Ajakan itu dilontarkan Faisal karena menilai kinerja pemerintahan Jokowi buruk. Faisal menyoroti sejumlah mega proyek, seperti Ibu Kota Nusantara (IKN) dan kereta cepat. "Bikin macam-macam itu duitnya enggak ada, dengan cara apa dong jadinya? Utang. Utang sekarang Rp 8 kuadriliun," ujar Faisal.
RADEN PUTRI
Pilihan Editor: Terpopuler Bisnis: Jokowi Bantah Isu Sri Mulyani Mundur, Abdee Slank Mundur dari Komisaris Telkom