TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini santer dikabarkan beberapa menteri akan mengundurkan diri dari Kabinet Jokowi. Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi disebut-sebut siap mundur.
Selain Sri Mulyani dan Budi Karya, Basuki Hadimuljono merupakan menteri populer di Kabinet Jokowi. Segala program infrastruktur Jokowi otomatis di bawah kendalinya. Basuki merupakan dikenal sebagai sosok menteri yang gemar bercanda dan punya gaya unik.
Kabar kesiapan mundur sejumlah menteri ini berawal ekonom senior Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri yang menyatakan bahwa dirinya mendengar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati paling siap mundur dari kabinet Jokowi.
Profil Basuki Hadimuljono
Pria berdarah asli Surakarta, Basuki Hadimuljono menapak kariernya di Kementerian PUPR selama hampir 40 tahun. Ia pernah menjabat sebagai pejabat Eselon I selama tiga kali, sebelum kemudian dipercaya menjadi menteri pada Kabinet Kerja.
Basuki Hadimuljono lahir pada 5 November 1954, pernah bersekolah di SMAN 5 Surabaya. Kemudian melanjutkan jenjang Sarjana di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dengan mengambil jurusan Teknik Geologi. Setelah berhasil menamatkan pendidikan S1, Basuki memutuskan berkarier sebagai PNS. Hingga kemudian kembali meneruskan pendidikan Magister dan Doktoral di Colorado University pada 1987-1992
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Amerika Serikat, Basuki memutuskan untuk kembali ke Tanah Air. Pada saat itu pula, Basuki menjadi satu-satunya pegawai Kementerian PU yang merupakan lulusan S3. Hingga kemudian karirenya pun ikut perlahan meningkat sampai menjadi Dirjen di usia 49 tahun.
Sekitar 2005 hingga 2007, Basuki dipercaya untuk menjabat Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan. Kemudian pada 2007-2013 menjabat sebagai Inspektur Jenderal dan sebagai Direktur Jenderal Penataan Ruang pada 2013-2014.
Pernah berkiprah menjadi Komisaris PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Basuki sempat beberapa kali masuk ke media massa karena ditunjuk sebagai ketua tim untuk menanggulangi lumpur Lapindo di Sidoarjo saat pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kemudian pada Oktober 2014, Ia ditunjuk oleh Jokowi untuk menjadi menteri di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Basuki diberi mandat sebagai Menteri PUPR ini setelah ia berhasil menjalankan perannya sebagai Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum. Pada posisi tersebut, Basuki dinilai cakap dan mampu sehingga ditunjuk sendiri oleh Joko Widodo.
Tidak mudah selama menjabat sebagai Menteri PUPR, karena Basuki sering dipercaya untuk melakukan proyek-proyek besar. Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu fokus utama dalam pemerintahan Jokowi. Terbukti dari berhasilnya banyak proyek infrastruktur, Ia disebut-sebut sebagai Bapak Infrastruktur oleh masyarakat Indonesia. Seperti pembangunan jalan tol Trans Jawa dan Trans Sumatera, serta jalan tol Trans Papua yang sempat terbengkalai di era pemerintahan sebelumnya, Basuki menunjukkan bahwa terdapat progres yang signifikan.
Selain itu, Basuki yang senang bermusik ini dikenal sebagai satu-satunya menteri yang menggunakan ponsel ‘jadul’ sehingga ia tidak memiliki akun Whatsapp. Selain itu, Basuki tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp 23 miliar. Harta tersebut sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 3 Maret 2023. Ini pun tercatat bahwa ia hanya dua kendaraan yang berada di garasi rumahnya.
MYESHA FATINA RACHMAN I AMELIA RAHIMA SARI I DICKY KURNIAWAN
Pilihan Editor: Ramai Basuki Hadimuljono Dikabarkan Mundur dari Kabinet Jokowi, Ini Kata PUPR