TEMPO.CO, Jakarta - Politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Maruarar Sirait menyatakan mundur dari partai politik yang telah membesarkan namanya tersebut. Kabar itu disampaikan langsung oleh Ara, sapaan akrab Maruarar, di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, pada Senin malam, 15 Januari 2024.
“Dan sesudah saya berdoa dan berdiskusi dengan orang terdekat, teman-teman terdekat, saya memutuskan untuk pamit dari PDI Perjuangan hari ini,” kata Maruarar, Senin.
Maruarar mengungkapkan bahwa alasannya mundur dari partai berlambang banteng itu adalah karena dia memilih untuk mengikuti langkah Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Menurutnya, Jokowi adalah sosok pemimpin yang didukung oleh rakyat.
“Dan saya memilih mengikuti langkah Pak Jokowi karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia kepercayaan publiknya,” ucap dia.
Maruarar juga berterima kasih kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, dan jajaran partainya. Dia juga berterima kasih karena sudah diizinkan berbakti kepada negeri melalui PDIP. Dia pun mendoakan agar PDIP tetap menjadi partai besar.
“Saya doakan PDI Perjuangan tetap menjadi partai besar yang memperjuangkan Pancasila, memperjuangkan kebenaran, memperjuangkan keadilan,” tuturnya.
Maruarar adalah seorang politikus yang pernah menduduki kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) selama tiga periode jabatan. Dia merupakan anggota Komisi XI DPR pada periode 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019. Pria kelahiran Medan, 23 Desember 1969 itu pertama kali bergabung dengan PDIP pada 1999.
Di politik, Maruarar tercatat sebagai Ketua DPP PDIP. Sedangkan dalam jabatan profesional, dia adalah Komisaris Utama PT Potenza Sinergi. Menjadi pengusaha sekaligus politisi, Ara memiliki jumlah kekayaan yang fantastis. Berikut rangkuman informasi mengenai harta kekayaan Maruarar Sirait yang mundur dari PDIP untuk ikuti Jokowi.
Harta Kekayaan Maruarar Sirait
Melansir laman Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ara tercatat memiliki harta kekayaan mencapai lebih dari Rp 85.8 miliar per 2019 lalu. Laporan ini diserahkan pada 29 April 2022 untuk periode 2019. Sebagai informasi, tidak ada catatan harta kekayaan Ara terbaru karena dia tidak lagi menjabat sebagai pejabat negara.
Ara memiliki total kekayaan sebesar Rp 119.5 miliar yang terbagi dalam beberapa jenis aset. Mulai dari tanah dan bangunan, kendaraan bermotor, harta bergerak lainnya, surat berharga, kas dan setara kas, dan harta lainnya. Meski begitu, dia memiliki utang senilai Rp 33.7 miliar, sehingga total kekayaan bersihnya hanya sekitar Rp 85.8 miliar. Berikut rincian harta kekayaannya:
A. Tanah dan Bangunan: Rp 74.478.386.200
Berdasarkan data LHKPN per 2019, Maruarar Sirait memiliki total 31 aset yang berupa tanah serta tanah dan bangunan. Asetnya ini tersebar di sejumlah kota di Indonesia, mulai dari Kota Tangerang, Tangerang Selatan, Bandung, Subang, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Bogor, Humbang Hasundutan, dan Toba Samosir. Adapun tiga di antara aset ini berasal dari warisan, tujuh aset dari hibah tanpa akta, dan 21 lainnya merupakan hasil sendiri.
B. Alat Transportasi dan Mesin: Rp 1.152.275.000
Ara memiliki tiga aset berupa mobil yang merupakan hasil sendiri. Jenis mobil yang dimiliki Ara adalah Fotton Ambulance Tahun 2012, Toyota Alphard Tahun 2017, dan Toyota Fortuner Tahun 2017.
C. Harta Bergerak lainnya: Rp 7.424.428.504
D. Surat Berharga: RP 11.075.899.078
E. Kas dan Setara Kas: Rp 19.955.426.358
F. Harta Lainnya: Rp 5.505.790.252
G. Utang: Rp 33.788.692.670
Total harta kekayaan Maruarar adalah Rp 119.592.205.392 atau Rp 199 miliar. Namun, karena dia memiliki utang sebesar Rp 33,7 miliar, maka total harta kekayaan sekitar Rp. 85.803.512.722 atau Rp 85.8 miliar.
RADEN PUTRI | IKHSAN RELIUBUN
Pilihan Editor: Usai Pamit, Foto Maruarar Sirait dan Pengusaha Aguan Cs Diungkit, Ada Apa?