TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengaku mendapatkan tugas baru dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Tugas baru itu, menurut Luhut, adalah mengkoordinasikan percepatan digitalisasi pemerintahan.
"Presiden memberikan tugas baru kepada saya untuk mengkoordinasikan percepatan digitalisasi pemerintahan pada kementerian dan lembaga terkait," kata Luhut melalui akun Instagram resminya @luhut.pandjaitan, dikutip pada Senin, 15 Januari 2024.
Hal tersebut disampaikan Jokowi pada Sidang Kabinet Paripurna, Selasa, 9 Januari 2024. Untuk itu, Jokowi lalu meneken Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2023 tentang Percepatan Transformasi Digital dan Keterpaduan Layanan Digital Nasional.
Agar pemerintah punya data akurat dan hemat biaya
Luhut menuturkan, Perpres tersebut untuk menyatukan data pemerintah agar berbasis elektronik.
"Supaya kita punya data yang akurat, sebenarnya jumlah pegawai kita berapa sih-kita belum tahu persis, bantuan sosial berapa yang orang harus dapat, kemiskinan, dan sebagainya."
Tak hanya itu, menurut Luhut, penyederhanaan layanan berbasis digital juga bisa mencegah pemborosan belanja infrastruktur digital. Ia menyebut, saat ini terdapat sekitar 2 ribu aplikasi yang dimiliki kementerian/lembaga.
"Sekarang kita mau kecilin aja, sehingga pengeluaran triliunan rupiah per tahun itu enggak perlu ada lagi, bisa digunakan yang lain," beber Luhut.
Luhut melanjutkan, Jokowi memintanya untuk mengkoordinasikan semua kementerian/lembaga agar segera masuk ke dalam sistem baru. Rencananya, sistem tersebut akan rampung pada Juli atau Agustus 2024.
Gunakan Peruri
Untuk itu, Luhut Binsar Pandjatiran menyatakan dirinya sudah berkoordinasi dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas. Salah satunya untuk restrukturisasi perusahaan pelat merah Perum Peruri.
"Kita akan gunakan Peruri nanti sebagai apps-nya, dan kemudian kita juga akan restructuring Peruri sehingga betul-betul bisa mengakomodasi ini," ucap Luhut.