"Nah, di sisi lain tentang masalah Houthi di Laut Merah yang memanas, ini juga membuat ketegangan-ketegangan baru yang membuat harga minyak mentah terus stabil," tutur Direktur PT Laba Forexindo Berjangka ini.
Di sisi lain, ia menyebut harga minyak mentah dunia bisa saja terkoreksi karena rilis data tenaga kerja dan inflasi oleh bank sentral AS Federal Reserve alias The Fed. Menurut Ibrahim, inflasi kemungkinan naik menjadi 3,8 persen dari target 3,7 persen.
Sementara itu, tenaga kerja juga kemungkinan menurun dibandingkan bulan sebelumnya. Ia memprediksi, jika informasi tenaga kerja dan inflasi tidak sesuai harapan pasar, indeks dolar akan menuju 107.
"Kalau indeks dolar menuju 107 kemungkinan besar harga minyak mentah dunia akan terkoreksi," ujar Ibrahim. "Sehingga penguatan harga minyak kemungkinan besar hanya bersifat sementara," tutur Ibrahim.
Pilihan editor: Cerita Pertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Bekasi, Pernah Terjadi di Lokasi Lain