TEMPO.CO, Solo - Kantor Cabang Bulog Surakarta telah menyalurkan sebanyak 60 ribu ton beras untuk masyarakat sasaran di seluruh wilayah di Solo Raya selama 2023 melalui Program Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Pangan Pemerintah dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Namun Bulog Surakarta memastikan stok beras di gudang Bulog tersebut di awal 2024 ini aman dengan ketersediaan sekitar 10 ribu ton.
Pemimpin Cabang Bulog Surakarta Andy Nugroho mengemukakan stok beras tersebut aman hingga menjelang masa panen tahun ini.
“Setelah di-launching penyalurannya oleh Presiden Republik Indonesia di Gudang Bulog Ngabeyan, Kartasura pada bulan April 2023, sebanyak 38 ribu ton beras bantuan pangan Cadangan Pangan Pemerintah sebanyak 7 bulan alokasi sudah kami salurkan di wilayah Solo Raya yang meliputi Solo, Sukoharjo, Klaten, Wonogiri, Sragen, Boyolali dan Karanganyar.” ujar kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Selasa, 2 Januari 2024.
Adapun untuk program SPHP untuk komoditi beras telah digelontorkan sebanyak 22 ribu ton beras dari gudang Bulog Surakarta baik untuk Gerakan Pangan Murah yang pelaksanaannya bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Kota/Kabupten, operasi pasar, distributor hingga para pedagang pengecer di pasar-pasar wilayah Solo Raya. Selain itu, Bulog Surakarta juga mendistribusikan komoditi jagung untuk para peternak.
"Untuk Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Komoditi Jagung, kami menyalurkan kepada para peternak dari skala kecil hingga menengah besar di wilayah Solo Raya untuk untuk kebutuhan pakan ternak. Sejauh ini Bulog Surakarta berencana menyalurkan sebanyak 8.750 ton jagung” tuturnya.
Lebih lanjut Andy mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Badan Pangan Nasional, Program Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Pangan Pemerintah komoditi beras akan dilanjutkan dengan alokasi Januari 2024.
"Bulog Surakarta yang akhir tahun 2023 masih menguasai stok beras sekitar 10 ribu ton siap medukung langkah tersebut dengan ketahanan stok yang dimiliki hingga menjelang musim panen di awal 2024," ungkapnya.
Pilihan Editor: Mendekati Akhir Tahun, Tiga Penyebab Harga Beras Tak Kunjung Turun Versi Dirut Bulog