TEMPO.CO, Jakarta - Operator Light Rail Transit atau LRT Sumsel akan menambah jam operasional hingga menjelang subuh. Penambahan tersebut sebagai bagian layanan menyambut pesta pergantian tahun 2023 ke 2024.
Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan atau BPKARSS Rode Paulus mengatakan, penambahan tersebut dibuat hingga dini hari untuk mengakomodasi kepentingan masyarakat yang ingin merayakan malam pergantian tahun baru. "Karena kami memprediksi aktivitas masyarakat akan sangat ramai," katanya, Sabtu, 30 Desember 2023.
Bila sebelumnya KA terakhir tiba pukul 20.43 di stasiun DJKA, di malam tahun baru ditambah hingga pukul 02.09. Masyarakat katanya banyak yang ingin bepergian baik ke pusat perbelanjaan ataupun pusat keramaian. Apalagi pihaknya mendengar informasi bahwa Jembatan Ampera akan ditutup pada saat malam tahun baru.
Rode memahami betul animo masyarakat yang akan merayakan malam tahun baru. Menurut nya, ada beberapa spot yang bakal dikunjungi warga untuk menghabiskan malam. Antara lain, Ampera dan Jakabaring.
“Dua tempat ini selalu ramai di malam hari. Apalagi di malam tahun baru,” tuturnya. "Kami tidak ingin masyarakat terjebak di tengah riuh nya kendaraan bermotor yang berhimpit. Sehingga penambahan KA ini bertujuan untuk memecah arus kendaraan."
Dia menambahkan, sementara ini pelayanan BPKARSS di momen Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) berjalan lancar. Hingga Selas tidak ada gangguan yang terjadi baik di sarana dan prasarana kereta.
Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKARSS) mencatatkan penambahan okupansi penumpang yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir ini. Sejak beroperasi menjelang Asian Games ke 18 tahun 2018 silam, LRT Sumsel berhasil mengangkut penumpang sekitar 13.282.096 orang.
Kepala BPKARSS Rode Paulus mengatakan, secara umum, ada beberapa hal yang menjadi pemicu peningkatan okupansi tersebut seperti usaha peningkatan aspek core dan aspek noncore. Dalam aspek core, ada beberapa strategi yang dilakukan. contohnya seperti peluncuran Feeder LRT musi emas, penyelenggaraan acara komunitas, perjalanan pendidikan (edutrip/eduwisata). “Juga didukung sistem digitalisasi pembayaran, tarif promo/diskon, peluncuran kartu berlangganan dan peningkatan fasilitas layanan," katanya, Kamis, 28 Desember 2023.
Adapun rincian jumlah penumpang tersebut dimulai pada tahun 2018 dengan jumlah penumpang sebanyak 922.432. Pada tahun 2019 menembus 2.619.159. Pada tahun 2020 sempat menurun karena Covid-19 yaitu 1.053.637 orang. Di 2021 mencapai 1.599.133. Tahun 2022 mencapai 3.087.735. Dan terakhir, 2023 mencapai 4.000.000.