TEMPO.CO, Jakarta - Program pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran Rakabuming mengenai makan siang gratis untuk anak-anak disebut memakan biaya hingga Rp 450 triliun per tahun. Jumlah tersebut ternyata nyaris setara dengan anggaran pembangunan IKN Nusantara. Bahkan, jika dikalkulasikan per tahun, jauh lebih besar dibanding biaya pembangunan tol era Jokowi.
Lantas seperti apa perbandingan biaya program makan siang gratis untuk anak-anak yang jadi andalan Prabowo-Gibran dengan sejumlah program Presiden Joko Widodo atau Jokowi?
Sebelumnya, besaran biaya program makan siang gratis untuk anak-anak Prabowo-Gibran ini disampaikan oleh Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hashim Djojohadikusumo. Hashim mengatakan nantinya program ini akan ditujukan bagi 82,9 juta anak-anak, termasuk yang masih belum sekolah.
“Tiap hari nih kita akan berikan makanan gratis untuk 82,9 juta jiwa minimal, minimal, dan saya bisa katakan bahwa dana untuk program ini akan memakan dana 450 triliun rupiah setiap tahun,” kata Hashim saat acara Konsolidasi Pasukan Digital Menangkan Prabowo-Gibran di The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu 20, Desember 2023.
Berikut perbandingan biaya program makan siang gratis untuk anak-anak oleh Prabowo-Gibran dengan sejumlah program Presiden Jokowi
1. Pembangunan tol
Pembangunan jalan tol era Jokowi adalah yang terbesar di antara presiden RI lainnya. Merujuk data Rencana Strategis Kementerian PUPR atau Renstra KemenPUPR, pendanaan penyelenggaraan jalan pada masa Jokowi menjabat secara penuh dari 2015 hingga 2023 mencapai Rp 489,31 triliun.
Artinya, dalam tujuh tahun tersebut, jika dihitung per tahun Jokowi hanya menghabiskan anggaran Rp 69,90 triliun tiap tahunnya. Jumlah ini setara dengan 15,5 persen biaya program makan siang gratis untuk anak-anak oleh Prabowo-Gibran yang senilai Rp 450 triliun tersebut.
2. Pembangunan IKN Nusantara
Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Juri Ardiantoro mengatakan proyek pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur membutuhkan anggaran Rp 466 triliun. Jumlah tersebut hanya selisih Rp 16 triliun lebih besar dibandingkan dengan biaya program Prabowo-Gibran makan siang gratis untuk anak-anak dalam setahun.
“Perkiraan kasarnya, dari total dana sebesar Rp 466 triliun yang dibutuhkan, (pembiayaan dari) APBN hanya sekitar Rp 89,4 triliun. Lalu KPBU dan swasta Rp 253,4 triliun, sementara BUMN serta BUMD Rp 123,2 triliun,” ujar Juri dikutip dari siaran pers KSP, Senin, 28 Juni 2021 lalu.
3. PIP dan KIP K 2023
Pada penghujung Agustus lalu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim menyampaikan capaian program prioritas kementeriannya selama tahun anggaran 2022. Program Kemendikbud itu antara lain Program Indonesia Pintar (PIP) dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K).
Dalam penjelasannya, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti mengatakan jumlah bantuan sosial untuk seluruh kementerian sebesar Rp 161,52 triliun. Dari jumlah itu, sebesar Rp 19,62 triliun adalah bansos pada anggaran Kemendikbudristek berupa PIP Dikdasmen Rp 9.628.223.300.000 dan KIP-K Rp 9.917.585.093.502.
Tercatat 17.953.268 siswa mendapat bantuan PIP dan 780.014 mahasiswa mendapat bantuan KIP Kuliah pada 2022. Dengan anggaran Rp 19 triliun saja bisa membantu biaya pendidikan hampir 18 juta siswa dan 700 lebih mahasiswa. Artinya, jika Rp 450 triliun tersebut dialokasikan untuk beasiswa, akan ada banyak anak bangsa yang berkesempatan menempuh pendidikan lebih baik.
4. Bansos 2023
Biaya program Prabowo-Gibran makan siang gratis untuk anak-anak per tahunnya ternyata juga tak terpaut jauh dengan biaya bantuan sosial atau bansos yang dicanangkan pemerintah pada 2023. Adapun dana bansos yang dianggarkan pemerintah tahun ini mencapai Rp 470 triliun.
“Tahun depan (2023) bansos kita mencapai Rp 470 triliun. Itu untuk menjaga daya beli masyarakat dan memberikan jaring pengaman sosial, terutama kepada kelompok rentan,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani, dikutip Kamis, 22 Desember 2022 lalu.
Selanjutnya: Sumber dana program Prabowo-Gibran makan siang gratis untuk anak-anak