TEMPO.CO, Jakarta - Tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md sudah mulai memaparkan janji-janji politiknya jika terpilih memimpin Indonesia. Salah satunya adalah janji mengendalikan harga pangan.
Ketiga pasangan itu memiliki cara berbeda untuk membuat harga pangan tetap terkendali. Berikut detailnya.
Anies-Imin
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, berjanji akan menerapkan contract farming atau pertanian kontrak jika menang dalam pemilihan presiden (Pilpres 2024). Sistem pertanian kontrak tersebut digadang-gadang sebagai alat untuk mengendalikan harga pangan, baik di hulu maupun hilir.
"Dengan cara seperti itu, harga akan sesuai, petani untung, begitu juga pedagang serta masyarakat mendapatkan dengan harga terjangkau," kata Juru Bicara (Jubir) Timnas AMIN Reynaldi Sarijowan ketika dihubungi di Jakarta pada Ahad, 17 Desember 2023.
Reynaldi menyebutkan sistem pertanian kontrak sebetulnya sudah diterapkan ketika Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta dan diklaim berhasil saat itu. Oleh sebab itu, sistem tersebut diyakini dapat diterapkan dengan skala lebih luas guna mengendalikan harga pangan.
Prabowo-Gibran
Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Dedek Prayudi menjelaskan hal yang akan dilakukan timnya jika menang Pilpres 2024. Menurut dia, hal itu sudah tercantum dalam 8 Asta Cita Prabowo-Gibtan yang mengangkat terminologi swasembada pangan yang tertulis di nomor dua.
“Di sini kami memasukkan 4 poin penting,” ujar Dedek dikutip dari tayangan video yang unggah di akun Instagram Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra Provinsi Bali.
Pertama, kata dia, menginterasikan ke dalam agenda reformasi birokrasi terkait dengan kepastian kepemilikan lahan kepada para petani. “Itu yang paling pertama.” Lalu, kedua adalah menjamin ketersediaan pupuk lokal yang berkualitas dan yang terjangkau.
Ketiga adalah memotong rantai pasokan hasil produk pertanian. “Yang keempat adalah melanjutkan program baik dari apa yang sudah dimulai Pak Jokowi yaitu food estate,” tutur Dedek.
Ganjar-Mahfud
Ganjar Pranowo membeberakan tiga strategi jitu untuk menurunkan harga bahan pokok jika terpolih menjadi presiden. Hal tersebut diungkap Ganjar dalam acara konsolidasi relawan pemenangan di Rest Area Bumdes, Desa Beran, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Strategi pertama adalah pemerintah harus memiliki satu data pertanian seluruh Indonesia. “Maka dengan sistem pendataan yang baik atau satu data pertanian Indonesia, Insyaallah akan mempermudah dalam pengelolaan ketahanan sampai kedaulatan pangan kita," ujar Ganjar lewat keterangan tertulis dikutip Senin, 18 Desember 2023.
Strategi kedua, dia menjelaskan, pentingnya peta komoditas Indonesia lantaran keberagaman komoditas sangat dibutuhkan agar tidak tertuju dalam satu jenis pangan yang diproduksi. Sehingga jika terdata dengan baik input dan output sudah terlibat, baru bicara kuantitas yang bisa diproduksi sesuai dengan kebutuhan penduduk.
"Maka saya katakan, yuk kembali pada kekuatan lokal,” kata dia.
Calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menambahkan, jika produksi pertanian melebihi angka kebutuhan, maka pemerintah bisa mengekspor ke negara yang membutuhkan. Tujuannya agar menjadi pendapatan perekonomian untuk negara.
Selanjutnya strategi ketiga, pemerintah harus menyediakan bantuan sarana produksi (saprodi) dan sarana produksi pertanian (saprotan) kepada petani. Termasuk juga modernisasi dalam kegiatan pertanian.
"Sampai titik itu kami mulai bicara saprotan dan saprodi apa yang diberikan untuk sarana produksinya dan pertaniannya,” tutur Ganjar. “Maka modernisasi juga dilakukan, termasuk menyiapkan pupuk, obat, alat dan mesin pertanian (alsintan) selama proses sampai keluar menjadi produk.”
MOH KHORY ALFARIZI | AMELIA RAHIMA SARI
Pilihan Editor: Jokowi Minta Harga Cabai Rawit Tak Lagi Tembus Rp 100 Ribu: Apa Sulit Sih Tanam Cabai?