Dwi mengatakan, simulasi ini dilaksanakan sejalan dengan Instruksi Dirjen Perhubungan Udara nomor IR 4 Tahun 2023 tanggal 4 Desember 2023 Tentang Pelaksanaan Transportasi Udara Selama Masa Hari Raya Natal Tahun 2023 dan Tahun Baru 2024.
Pada pukul 00.17.25 WIB, Dwi melanjutkan,dilakukan pengujian di MPS 2, di mana suplai listrik dari PLN di-off-kan. Selanjutnya, pukul 00.17.40 WIB genset onload untuk kelistrikan Terminal 1 dan Terminal 2. "Artinya, apabila terjadi off dari PLN, kurang lebih 15 detik genset langsung membackup beban kelistrikan secara penuh," terang Dwi.
Dwi memastikan, simulasi pemastian kehandalan dan kesiapan kelistrikan di Bandara Soekarno-Hatta berjalan dengan lancar tanpa mengganggu operasional dan pelayanan penumpang, baik sebelum maupun sesudah simulasi dilaksanakan. "Secara keseluruhan, uji pemastian kehandalan dan kesiapan kelistrikan di Bandara Soekarno-Hatta berjalan dengan lancar."
Menurut Dwi, genset yang ada di masing-masing MPS mampu mem-backup beban kelistrikan Terminal 1, 2 dan Terminal 3 secara penuh.
Adapun genset di MPS 2 memiliki kapasitas 7 x 3.000 KVA atau 21 ribu KVA dengan ground tank BBM sebanyak 60 ribu liter yang mampu memback-up selama kurang lebih 20 jam. Sedangkan genset di MPS 3 memiliki 8 x 3.000 KVA atau 24 ribu KVA dengan kapasitas ground tank BBM sebanyak 180 ribu liter yang mampu membackup kelistrukan selama 17 jam 11 menit.
"Selama uji kehandalan dan kesiapan dilakukan, kondisi operasional dan sistem jaringan kelistrikan berjalan normal, baik sebelum dilakukan proses off hingga dikembalikan ke sistem auto atau dafault standby," tutup Dwi.
Pilihan Editor: Di Depan Prabowo dan Ganjar, Anies Sebut Pembangunan IKN Tidak Lewat Dialog Publik