TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan perusahaan energi nasioanal Abu Dhabi, PJSC (TAQA), untuk mengembangkan transmission grid interconnection dan smart grid di Indonesia.
Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo bersama Group CEO and Managing Director TAQA Jasim Husain Thabet, di sela Conference of the Parties ke-28 (COP28), di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), pada Senin, 4 Desember 2023.
Darmawan mengatakan, dalam menghadapi transisi energi, tantangan ketidaksesuaian lokasi antara sumber energi terbarukan dengan permintaan energi yang ada perlu diselesaikan. Menurut dia, penyesuaian ini menjadi kunci mencapai keselarasan antara pasokan dan permintaan yang berkelanjutan.
Oleh sebab itu, dia menuturkan perlu merancang dan membangun green enabling transmission. "Untuk itu, studi yang harus dijalankan pertama adalah bagaimana kita dari sudut pandang energy modeling system ini harus dipetakan semuanya dan dirancang green enabling transmission yang betul–betul fit,” ujar Darmawan dalam keterangan resminya pada Senin, 11 Desember 2023.
Darmawan menjelaskan, PLN dan TAQA berupaya mempercepat transisi energi melalui pengembangan peningkatan jaringan transmisi dan interkoneksi, serta mengembangkan penerapan teknologi smart grid. Dengan begitu, memungkinkan pengelolaan distribusi sumber energi terbarukan yang efektif dan stabil.
“Ini ada koridor dari Sumatera ke Jawa, ada koridor Sulawesi, nanti selanjutnya ada koridor dari Kalimantan ke Jawa, kemudian juga ada koridor dari Nusa Tenggara sampai ke Jawa," tutur dia. "Kita juga membangun state of the art of technology of smart grid, ini tentu saja termasuk flexible generation, kemudian juga ada smart control design dispatch center."
Darmawan melanjutkan, kerja sama ini bukan sebuah kolaborasi pada satu kawasan, tapi secara global. Oleh sebab itu, PLN tengah menjalin kerja sama dengan para pemangku kepentingan untuk pengembangan smart grid.
Contohnya, kerja sama dengan Global Power System Transformation Consortium atau G-PST. "Dalam perancangan ini kita membangun suatu sistem dengan state of the art dengan teknologi yang paling canggih sehingga kita mampu menjalankan transisi energi dengan smooth,” tutur Darmawan.
Pilihan Editor: Progres PLTP Lumut Balai di Sumsel Mencapai 25 Persen, PGE Optimistis Pembangkit Beroperasi Tahun Depan