TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Mahfud MD mengkritik pembangunan yang selama ini masih belum merata dirasakan seluruh masyarakat. Oleh sebab itu, ia berjanji, bersama dengan Ganjar Pranowo akan membangun daerah dari wilayah pinggiran jika menang dalam Pilpres 2024.
"Proyek-proyek yang hanya dinikmati kelas menengah ke atas, kita hentikan. Kita akan membangun dari pinggiran. Ganjar-Mahfud akan gaspol," ujar Mahfud, dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu, 9 Desember 2023.
Di hadapan ribuan relawan dari Laju Indonesia, Sahabat Mahfud Muda, Ikatan Keluarga Madura Jawa Barat, Gerpin, dan sejumlah elemen lainnya di Mustikasari Convention Hall, Bekasi, Jawa Barat, kemarin, cawapres nomor urut 3 ini menyatakan ia dan Ganjar akan mengambil sejumlah langkah nyata dalam memberantas korupsi, yang disebutnya dengan istilah gaspol.
"Gaspol. Gandakan anggaran, anggaran diperbanyak untuk orang-orang kelas menengah ke bawah, sikat korupsi, dan perbaiki birokrasi. Ganjar-Mahfud hadir untuk memperbaiki itu semua," ucap Mahfud.
Dalam kesempatan itu, Mahfud pun menyoroti ketimpangan penegakkan hukum di Indonesia. Menurut dia, tak jarang penegakkan hukum memihak orang yang mempunyai kekuatan. Sebaliknya, orang lemah yang tidak mendapat perlindungan hukum bisa kalah jika berhadapan dengan pihak-pihak yang mempunyai kekuatan jika sedang berperkara.
"Orang mencuri lalu dihajar habis-habisan di tengah jalan, sementara orang korupsi dilindungi. Korupsi tuh banyak, loh. Kelasnya miliaran. Kalau mencuri itu enggak banyak, dan kadang karena terpaksa," kata Mahfud. "Orang kuat menyogok dan dibeking pejabat korup agar kasusnya ditutup. Ini bukan rahasia."
Menurut Mahfud, masyarakat miskin di Indonesia tidak akan pernah bangkit, jika korupsi tidak diberangus tuntas. Oleh sebab itu, ia menyatakan, bila nanti Ganjar dan Mahfud menang dalam pilpres, pemerintah akan mengoptimalkan pemberantasan korupsi.
Setelah korupsi diberangus, kata Mahfud MD, maka selanjutnya pemerintah dapat menghitung berapa anggaran yang dapat diberikan untuk rakyat. Anggaran ini yang akan digulirkan di antaranya sebagai modal kerja, subsidi listrik, menggratiskan internet, hingga menggaji guru dengan layak.
Adapun sebelumnya calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo membeberkan sejumlah strategi untuk mengurangi kesenjangan ekonomi di Papua. Tiga strategi itu meliputi upaya memprioritaskan pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Ganjar mengutarakan hal tersebut ketika ditanya cara mengurangi kesenjangan di Papua dengan daerah lainnya dalam acara bertajuk "Dialog di Ufuk Timur Nusantara Untuk Indonesia" di Merauke, Papua Selatan, Selasa, 28 November 2023.
"Bagaimana kurangi gap. Prioritas. Prioritasnya apa. Membangun infrastruktur, pendidikan, kesehatan," kata Ganjar.
Dalam penjelasannya, bila terpilhi menjadi presiden, Ganjar menyatakan bakal berfokus pada sektor-sektor tersebut guna menghasilkan peningkatan keterampilan dan pengetahuan masyarakat, serta mengurangi kesenjangan.
"Kalau ini kemudian bisa mendapatkan prioritas dan masyarakat terdidik, sekolah, punya keterampilan, punya pengetahuan yang luas, maka kesempatan itu akan terjadi," ucap mantan gubernur Jawa Tengah tersebut.
Pembangunan ini, kata Ganjar, tidak hanya mencakup pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan sumber daya manusia. Oleh sebab itu, perlu adanya investasi dalam peningkatan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan di Papua.
ANTARA
Pilihan Editor: Anies Baswedan Sebut Pembangunan IKN Timbulkan Ketimpangan, Apa Maksudnya?