TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia atau KAI mencatat terdapat 1,8 juta tiket kereta api untuk periode libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru yang masih bisa dibeli masyarakat. Periode libur Nataru yang dimaksud berlangsung selama 18 hari, mulai 21 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024.
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan berdasarkan catatan KAI hingga Sabtu, 9 Desember 2023, tiket untuk periode Nataru yang dibeli masyarakat baru mencapai 32 persen.
"Tiket yang telah terjual sebanyak 875.993 tiket, atau sekitar 32 persen dari total tiket yang disediakan, yaitu sebanyak 2.677.606 tiket untuk KA jarak jauh, menengah, dan lokal," kata Joni dalam keterangannya yang dikutip pada Sabtu, 9 Desember 2023.
Rincian tiket yang telah terjual meliputi kelas eksekutif sebanyak 192.271 tiket, kelas bisnis sebanyak 23.635 tiket, dan kelas ekonomi sebanyak 640.087 tiket.
Berikut adalah daftar 10 KA terfavorit selama masa libur Nataru:
KA Airlangga (KA 235) relasi Surabaya Pasarturi – Pasar Senen: 22.362 tiket
KA Airlangga (KA 236) relasi Pasar Senen – Surabaya Pasarturi: 21.152 tiket
KA Bengawan (KA 246) relasi Pasar Senen – Purwosari: 18.950 tiket
KA Bengawan (KA 245) relasi Purwosari – Pasar Senen: 18.844 tiket
KA Kahuripan (KA 237) relasi Blitar – Kiaracondong: 16.689 tiket
KA Kahuripan (KA 238) relasi Kiaracondong – Blitar: 16.023 tiket
KA Sri Tanjung (KA 242) relasi Lempuyangan – Ketapang: 15.946 tiket
KA Sri Tanjung (KA 241) relasi Ketapang – Lempuyangan: 15.500 tiket
KA Probowangi (KA 266) relasi Ketapang – Surabaya Gubeng: 11.546 tiket
KA Serayu (KA 251) relasi Purwokerto – Pasar Senen: 11.184 tiket.
KAI menginformasikan bahwa tiket untuk masa libur Nataru masih tersedia dalam jumlah yang cukup. Masyarakat diimbau untuk memesan tiket melalui aplikasi Access by KAI, website kai.id, dan seluruh channel resmi pemesanan tiket KA lainnya. KAI juga mengajak masyarakat untuk merencanakan liburannya dengan baik.
Pilihan Editor: Terkini Bisnis: Diskon Tiket Kereta Api, Penjelasan Kemenkeu Soal Kontainer Barang Pekerja Migran Ditahan Bea Cukai di Tanjung Emas