TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, ditunjuk menjadi Komisaris Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG). Hal ini berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat pekan lalu, 1 Desember 2023.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, mengungkapkan bahwa pemegang saham dalam rapat tersebut telah menyepakati pemberhentian secara hormat dua orang komisaris, yaitu Komisaris Utama Rudiantara dan Komisaris Arief Prasetyo Adi.
Setelah itu, forum rapat pun menyepakati Budi Waseso atau Buwas untuk diangkat sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen, beserta Ratna Irsana sebagai Komisaris Independen.
“Selanjutnya, rapat mengangkat Bapak Budi Waseso sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen dan Ibu Ratna Irsana sebagai Komisaris Independen,” kata Vita dalam keterangan resminya pada Jumat, 1 Desember 2023.
Sementara itu, jabatan Direktur Utama Bulog yang sebelumnya diisi oleh Budi Waseso atau Buwas diserahkan kepada Bayu Krisnamurthi, mantan Wakil Menteri Perdagangan periode 2011-2014. Lantas, seperti apa latar belakang dan profil Budi Waseso yang jadi Komisaris Semen Indonesia? simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.
Profil Budi Waseso
Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas adalah seorang purnawirawan Polri. Berasal dari Pati, Jawa Tengah, Buwas lahir pada 19 Februari 1960.
Budi Waseso adalah alumni dari Akademi Kepolisian (Akpol) yang lulus pada 1984 silam. Dia berpengalaman di bidang reserse yang bertugas untuk melakukan penyelidikan guna memecahkan kasus kriminalitas. Setelah menyelesaikan pendidikannya, dia langsung mendapatkan tugas di berbagai tempat kepolisian di wilayah Indonesia.
Karier Buwas mulai menanjak usai menjabat sebagai Kaden Opsnal II Puspaminal Div Propam Polri pada 2007. Tahun berikutnya, dia dipercaya sebagai Kepala Bidang (Kabid) Propam Polisi Daerah (Polda) Jawa Tengah. Sebelumnya dia tercatat pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Resor Barito Utara dan Kepala Kepolisian Resor Kota Palangkaraya pada 2004.
Satu tahun kemudian, dia mengisi posisi sebagai Kabid Litpers Pusprovos Div Propam Polri. Setelah itu, apa 2010 Budi Waseso diamanahi menjadi Kepala Pusat (Kapus) Pembinaan Internal (Puspaminal) Div Propam Polri. Ketika bertugas sebagai Kapus Puspaminal, Buwas pernah memulangkan Norman Kamaru, yang saat itu masih aktif sebagai anggota Brimob Polda Gorontalo, karena tampil di stasiun televisi tanpa izin atasan.
Di tahun 2012, Budi Waseso diangkat menjadi Kapolda Gorontalo menggantikan Brigjen Irawan Dahlan. Tahun berikutnya, Buwas dimutasi ke Mabes Polri dan naik pangkat menjadi Inspektur Jenderal (Irjen), serta menjabat sebagai widyaiswara utama. Dia juga pernah menjadi Kasespim Lemdiklat Polri pada 2014.
Kariernya mencapai puncak ketika ditugaskan sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim), mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Komisaris Jenderal Suhardi Alius. Nama Budi Waseso semakin dikenal masyarakat setelah berhasil menangkap wakil ketua KPK, Bambang Widjojanto, pada 23 Januari 2015 silam.
Baru beberapa bulan bekerja sebagai Kabareskrim, Budi Waseso dipindahkan menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Ini merupakan jabatan publik di luar bidang kepolisian pertama untuk Buwas. Setelah itu, dia menjadi Pati Yanma Polri pada 2018 hingga memasuki masa pensiunnya.
Pada 2018, Budi Waseso dipercaya menjadi Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog). Buwas juga menjadi Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (Ka Kwarnas) masa bakti 2018-2023. Budi Waseso juga kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka masa bakti 2023-2028.
Saat ini, dia ditunjuk sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen baru dari Semen Indonesia. Itulah rangkuman informasi mengenai profil Budi Waseso yang jadi komisaris Semen Indonesia.
RADEN PUTRI
Pilihan Editor: Erick Thohir Ungkap Alasan Geser Budi Waseso ke Semen Indonesia