TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengakui bahwa jumlah masyarakat Indonesia yang berkunjung ke Korea Selatan lebih banyak daripada wisatawan mancanegara atau wisman asal Korea Selatan yang datang ke Indonesia. Apa alasannya?
"Lebih banyak orang Indonesia ke Korea Selatan, daripada Korea Selatan ke Indonesia. Itu yang masih jadi pekerjaan rumah buat kita," kata Sandiaga usai acara Korea-Indonesia Economic Cooperation Forum in Commemoration of the 50Th Anniversary of Diplomatic Relations di Hotel Mulia Senayan, Jakarta pada Kamis, 30 November 2023.
Sandiaga menyebut berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kemenparekraf, kemudahan dalam mendapatkan visa bukan faktor utama yang menghambat kenaikan jumlah wisman asal Korea Selatan yang berkunjung ke Indonesia. Menurutnya, alasan utama yang menjadi penghambat adalah jumlah penerbangan yang masih terbatas.
"Ini terus kita jajaki. Di survei kita, visa ini tidak menjadi hal utama yang menjadi penghambat, tapi justru ketersediaan jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi. Ini yang jadi satu harapan untuk kita tingkatkan," kata dia.
Ia juga mengungkapkan jumlah wisman asal Korea Selatan belum cukup signifikan, meskipun penerbangan langsung dari Indonesia dan Korea Selatan atau sebaliknya sudah dibuka. "Targetnya jumlah wisatawan dari Korea Selatan sekitar 600 ribu dalam 5 sampai 10 tahun ke depan," ucap dia.
Untuk mencapai target itu, Sandiaga mengatakan akan melakukan berbagai langkah. Salah satunya adalah meningkatkan jumlah penerbangan langsung dari Indonesia ke Korea Selatan atau sebaliknya.
"Tapi kini Kemenparekraf akan tingkatkan dengan penerbangan langsung dari Korea Selatan ke Bali dan Jakarta. Kami juga kerja sama dengan lapangan udara Batam yang sudah dikembangkan bersama Incheon, dengan pengelola bandara di Seoul," ucap dia.
Pilihan Editor: Airlangga Dorong Peningkatan Kerja Sama Korea Selatan-Indonesia di Sektor Ekonomi Digital