TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia gencar mempromosikan peluang investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Bahlil meyebutkan kebutuhan investasi di IKN sebesar US$ 32 miliar untuk pembangunan infrastruktur, properti, dan energi terbarukan.
"Ini potensi yang besar bagi investor untuk dapat memanfaatkan peluang investasi tersebut," ucap Bahlil di Shanghai, Cina, dikutip dari keterangan tertulis pada Kamis, 30 November 2023. "Kami saat ini juga sedang fokus pada pembangunan IKN dan terbuka dengan investasi, apabila ada yang berminat investasi di sana, akan saya bantu sebisa mungkin."
Ia menyampaikan hal tersebut dalam Marketing Investasi Indonesia (MII) yang bertajuk Investment Opportunities in the New Capital and Downstream Industries. Kegiatan itu diselenggarakan di di Shanghai, pada 29 November 2023. Berdasarkan catatan Kementerian Investasi, acara ini dihadiri oleh 100 peserta dari 46 perusahaan asal Cina.
Bahlil berharap, agenda tersebut dapat membuka pintu lebar bagi para investor untuk berinvestasi ke Indonesia. Khusus untuk sektor hilirisasi industri dan pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Dia mengatakan pertumbuhan investasi di Indonesia mengalami kenaikan setiap tahunnya. Di antara negara ASEAN, keta dia, Indonesia menduduki peringkat terbesar FDI (Foreign Direct Investment) pada bidang industri.
Kementerian Investasi mencatat, sampai saat ini investasi dari Cina dalam tiga tahun berturut-turut terus meningkat. Menurutnya, sebagian besar investasi yang masuk di sektor hilirisasi.
Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun berharap acara itu dapat lebih mengenalkan kepada negara lain. Khususnya mengenalkan kepada Cina tentang potensi dan kekayaan yang dimiliki Indonesia.
Menurut dia, hubungan kedua negara semakin baik, tahun ini Presiden Joko Widodo telah 2 kali berkunjung ke China. Ini menunjukkan bahwa komunikasi yang lebih dekat akan mendatangkan kerja sama yang lebih erat. Melalui acara ini, kita dapat mengeksplorasi potensi yang ada di Indonesia, khususnya dalam bidang hilirisasi dan investasi di IKN,” ujar Djauhari.
Sebagai informasi, dari 2018 hingga 2022, realisasi investasi Cina di Indonesia terus mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 59 persen. Kementerian Investasi mengungkapkan Cina berkontribusi terhadap realisasi investasi sebesar US$ 8,2 miliar pada 2022. Pada periode Januari hingga September 2023, Cina kembali menempati peringkat kedua dengan realisasi investasi mencapai US$ 5,6 miliar.
Realisasi investasi tersebut berasal dari sektor industri logam dasar, diikuti oleh sektor transportasi, gudang, telekomunikasi, serta sektor listrik, gas, dan air. Menurut kementerian, investasi ini memainkan peran penting dalam mendukung agenda hilirisasi di Indonesia dan memperkuat sektor-sektor kunci dalam perekonomian nasional.
Pilihan Editor: Balasan Bahlil Atas Kritik Anies Baswedan soal IKN