TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko mengungkapkan rencana Prabowo Subianto jika kelak terpilih menjadi presiden. Mantan kader PDIP itu menyebut Prabowo akan membangun sepuluh kota Metaverse.
"Sembilan kota sebagai seperti sembilan planet, dan mataharinya adalah IKN sebagai super hub dari ekosistem digital. Ini bisa dikerjakan, orangnya ada," ujar Budiman dalam acara Indonesia Digital Summit 2023 di Four Seasons Jakarta, Selasa, 28 November 2023.
Bila ditotal, kebutuhan investasi untuk membangun satu ekosistem digital di satu kota mencapai USD 8,6 miliar atau setara Rp 125 triliun. Budiman mengatakan, pemerintah bakal bergandengan tangan dengan stakeholders lain untuk meujudkannya.
Apa itu kota Metaverse?
Kota Metaverse adalah pengembangan dari konsep Metaverse. Awal mula kemunculan istilah tersebut adalah saat Facebook mengubah namanya menjadi meta. Mengutip sis.binus.ac.id, Metaverse adalah konsep dari alam semesta 3D yang rigid, online, yang menggabungkan beberapa ruang virtual yang berbeda.
Metaverse akan memungkinkan pengguna untuk bekerja, bertemu, bermain game, dan bersosialisasi bersama di ruang 3D ini. Salah satu contoh Metaverse adalah video gim yang saat ini memberikan pengalaman seakan nyata bagi para penggunanya.
Dilansir dari nlc.org, Metaverse menawarkan jawaban terhadap pengalaman komunikasi virtual yang selama ini dianggap kurang sempurna. Meskipun demikian, tidak ada definisi Metaverse yang disepakati dan dapat menjadi konsep yang sulit dipahami. Secara umum, Metaverse adalah evolusi berikutnya dari internet yang akan lebih mengintegrasikan pengalaman fisik dan digital.
Teknologi seperti blockchain dan Internet of Things (IoT) menjadi dasar bagi metaverse, dan pemerintah kota di seluruh negara sudah menggunakan teknologi ini dengan cara-cara inovatif untuk menyederhanakan proses kota, menarik pariwisata, dan mengelola sumber daya penting. Kota-kota tersebut contohnya adalah Orlando, Seoul, dan lain-lain.
Mengutip weforum.org, Seoul sejak 2021 telah menjadi kota Metaverse. Seoul meluncurkan aplikasi Metaversenya sendiri. Aplikasi tersebut bisa digunakan untuk melakukan beberapa aktivitas selain bermain game. Aplikasi tersebut bisa dimanfaatkan untuk kerja-kerja birokratis, salah satunya adalah mengirim komplain kepada pejabat. Selain itu, aplikasi tersebut juga bisa untuk membayar pajak, fungsi administrasi, pendidikan, pariwisata, dan layanan sipil lainnya.
Ciri-Ciri Kota Metaverse
Dilansir dari dianisa.com, berikut adalah ciri-ciri Kota Metaverse
1. Dunia Virtual
Karakteristik paling penting dari Metaverse adalah dunia virtual. Masyarakat dapat menjelajahinya menggunakan komputer, telepon seluler, teknologi yang dapat dikenakan, atau perangkat lain, sambil menikmati grafis dan suara 3D.
2. Virtual Reality
Virtual Reality adalah alat yang digunakan untuk menikmati dunia virtual. Salah satu alat Virtual Reality adalah earphone. Fungsi earphone tersebut adalah untuk memaksimalkan pengalaman berselancar di dunia virtual
3. Jejaring Sosial
Ada banyak orang lain yang direpresentasikan sebagai avatar. Avatar yang dimaksud di sini yaitu bot, agen virtual, dan manifestasi kecerdasan buatan. Pengguna juga dapat bertemu orang lain dan melakukan sesuatu dengan mereka.
4. Permanen
Metaverse haruslah permanen dan selalu tersedia kapanpun penggunanya inginkan. Konsep ini sama seperti media sosial yang ada saat ini.
5. Representasi Dunia Nyata
Dalam Kota Metaverse, objek dalam dunia virtual sebenarnya mewakili hal yang nyata di dunia nyata. Misalkan menerbangkan drone virtual di Metaverse dan menerbangkan drone sungguhan di dunia nyata. Nanti, manusia akan menyebut realitas dan virtual sebagai “kembar digital”, atau tidak ada perbedaan.
Pilihan Editor: Dituding Arahkan Dukungan ke Prabowo-Gibran Panitia Silatnas Desa Bersatu Dilaporkan ke Bawaslu