TEMPO.CO, Jakarta - Tim riset dan analis PT Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini belum mampu tembus ke level 7.000. Indeks kemungkinan terkoreksi dulu ke level 6.900 dan kembali mengalami tekanan intraday di kisaran resistance 7.000-7.050.
“Melihat pola transaksi dalam dua hari terakhir, kemungkinan besar indeks akan melemah dulu ke level 6.930,” ujar Vice President sekaligus Senior Analis Teknikal PT Samuel Sekuritas Indonesia, Muhammad Alfatih, melalui keterangan tertulis, Selasa, 28 November 2023.
Dalam analisisnya hari ini, Alfatih turut mengungkapkan sejumlah saham yang perlu dicermati pergerakannya oleh investor. Saham yang dimaksud adalah saham emiten AMMN, BREN, CMNT, CUAN, MIDI, dan ARTO.
Saham pertama yakni AMMN yang kemarin ditutup di level 7.550. Menurut Alfatih, harga kemarin menguat kembali dalam pola upchannel sejak pertengahan hingga September 2023, dan akan uji harga tertinggi sejak pekan yang lalu. “Ada potensi kenaikan ke kisaran 7.725-7.975 dengan batas risiko kurang dari 7.300,” tuturnya.
Kedua, adalah saham BREN yang kemarin ditutup di level 5.950. “Harga kemarin melemah, namun berada di area support trendline pola upchannel sejak Oktober 2023, sehingga ada kemungkinan menguat kembali ke arah 6.600-6.850,” kata dia. Adapun batas risikonya kurang dari 5.800.
Ketiga, adalah saham CMNT yang kemarin ditutup di level 935. Harga dalam sepekan terakhir cenderung menguat dari support trendline pola upchannel sejak Juni 2023. Dengan begitu, ia memperkirakan harga akan menguat ke arah 945-965, dengan batas risiko 910.
Keempat, adalah saham CUAN yang kemarin ditutup di level 6.700. Ia mengatakan bahwa secara perlahan dalam sepekan terakhir konsolidasi cenderung naik. “Antisipasi melanjutkan kenaikan sejak akhir Oktober 2023, dengan potensi kenaikan ke 7.000-8.000 dan atas risiko 6275,” ucap dia.
Saham kelima adalah MIDI yang kemarin ditutup di level 480. Harga saham ini mengalami breaks out pola down channel dalam sebulan terakhir. “Sementara kenaikan ini menjadikan pelemahan sejak awal pekan menjadi false bearish breaks atas pola upchannel sejak Agustus 2023,” kata analis itu. Dengan begitu, Alfatih memperkirakan ada potensi kenaikan ke level 490-505, dengan batas risiko 475.
Terakhir, atau keenam, adalah saham ARTO. Kemarin, harga saham ini kembali mengalami tekanan jual dari area supply pola sejak Juni 2023. “Kemungkinan akan melemah dulu ke arah 3.025-2.880 dan kenaikan di atas 3.200 dapat memancing sentimen bullish kembali,” tutur dia.
Pilihan Editor: IHSG Siang Ini Stagnan di Level 7.003,6, Saham GOTO Paling Laris