TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan perusahaan asuransi untuk menjamin dan melindungi data pribadi nasabah. Ia juga meminta untuk berhati-hati dalam mengelola risiko di tengah kondisi perekonomian global yang tidak menentu.
"Saya ingin tekankan agar industri asuransi menjamin dan melindungi data pribadi nasabah, untuk mencegah penyalahgunaannya," kata Ma'ruf dalam acara Peluncuran Allianz Life Syariah Indonesia di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta pada Kamis, 16 November 2023.
Ma'ruf mengatakan, kejahatan siber global telah memunculkan kerugian sangat besar bagi masyarakat dan negara. Data IMF tahun 2020 menunjukkan kerugian rata-rata tahunan akibat serangan siber yang dialami sektor keuangan global mencapai lebih dari Rp1.400 triliun.
"Untuk itu, saya minta otoritas sektor keuangan, termasuk pelaku industri, agar meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan perasuransian, khususnya perlindungan data pribadi nasabah," ujar Ma'ruf.
Ma'ruf juga meminta perusahaan industri berhati-hati dalam mengelola risiko di tengah kondisi perekonomian global yang tidak menentu. "Perekonomian global masih tidak menentu, sehingga diperlukan perhitungan dan kecermatan ekstra saat menentukan investasi pada aset.
Perusahaan asuransi, kata Ma'ruf, harus menghindari aset-aset berisiko tinggi dan memastikan kesehatan keuangan perusahaan asuransi tetap terjaga. "Lakukan pengelolaan keuangan perusahaan secara efisien dan saksama, namun tetap lincah dan adaptif terhadap perkembangan dan kebutuhan masyarakat," kata Ma'ruf.
Selain itu, Ma'ruf juga mengatakan, perusahaan asuransi harus menjalankan prinsip tata kelola yang baik dalam dunia perasuransian. Perusahaan asuransi harus memastikan tata kelola industri dan perusahaan asuransi tetap dalam koridor regulasi otoritas yang berlaku.
"Inovasi produk-produk baru asuransi perlu didorong, tetapi tetap dilaporkan dan berizin resmi dari otoritas. Aspek kejujuran, keterbukaan, akuntabilitas, dan perlindungan nasabah juga merupakan prinsip-prinsip yang senantiasa harus dikedepankan," ucap Ma'ruf.
Pilihan Editor: Hati-hati, ASN Pose Jari Dukung Capres Bisa Dipecat, Ini 10 Pose yang Dilarang