TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini diprediksi akan menguji kembali area supply 6.840-6.890. Vice President PT Samuel Sekuritas Indonesia, M. Alfatih, menilai, jika indeks berhasil melampaui level tersebut, tren akan menjadi bullish.
"Selama belum mampu, maka indeks cenderung terkoreksi dengan dalam konsolidasi ke 6.815-6.770," ujar Alfatih dalam keterangan resminya pada Tempo, Senin, 13 November 2023.
Alfatih lalu mengulas empat saham pada perdagangan hari ini. Empat saham tersebut yakni saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BBNI, dan PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK).
Pertama, saham milik emiten pertambangan Amman Mineral Internasional. Alfatih mengatakan AMMN akan rebound from support.
Dia menyebut, harga saham ini pada akhir pekan lalu kembali menguat dari area support pola sejak September 23.
"Potensi kenaikan ke 7.000-7.100, lalu 7.300. Batas risiko 6.730," tutur Alfatih.
Kedua, ada saham Barito Pacific milik konglomerat Prajogo Pangestu. Alfatih mengatakan pada akhir pekan lalu, harga saham BRPT tembus pola down channel yang menjadi pola sejak September 2023.
"Target kenaikan teoritis ke 1.430, namun resistance lain sebelumnya di 1.230-1.290. Batas risiko 1.130," ucap dia.
Ketiga, ada saham bank pelat merah Bank BNI. Menurut Alfatih, harga BBNI pada akhir pekan lalu tertahan di support yang cukup kuat, sekaligus batas risiko 4.815.
"Melihat IHSG berpotensi menguat, maka harga kemungkinan juga akan menguat ke arah 4.940-4.965," tutur Alfatih.
Keempat ada saham emiten minuman beralkohol Lovina Beach Brewery. Alfatih menyebut, harga STRK pada akhir pekan lalu menguat, setelah sebelumnya rebound dari support pola sejak Oktober 2023.
"Kemungkinan akan melanjutkan kenaikan ke arah 362-380. Batas risiko 316," kata Alfatih.
Pilihan Editor: IHSG Ditutup Melemah di Posisi 6.809,26 Seiring Bursa Global dan Asia
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.