TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mendorong pemerintan daerah untuk membantu kelompok UMKM di wilayahnya melakukan transformasi digital. Transformasi digital untuk UMKM perlu digenjot karena penetrasi komoditas luar negeri juga kian gencar masuk melalui berbagai macam akses.
"Jangan sampai hanya barang dari luar yang menyerbu Indonesia, (UMKM) kita jadi mati," kata Zulhas di Sleman Yogyakarta Senin 6 November 2023.
Zulhas menuturkan transformasi digital juga diharapkan memberikan penetrasi produk lokal ke luar negeri mengimbangi masuknya produk impor. "Targetnya produk-produk lokal bisa dipasarkan ke luar negeri juga."
Ia mengingatkan, jika Indonesia hanya bisa menjadi pasar produk luar, akan buruk akibatnya. "Kita bisa terperangkap menjadi negara (dengan kategori) middle income trap," kata dia.
Pemerintah pusat, kata Zulhas, telah mencoba mengendalikan impor barang luar agar lebih terseleksi dan tak mematikan produk lokal. "Sekarang kita sudah bikin border, seperti ada izin persetujuan impor (PI), karena sebelumnya produk kita keluar susah. Sekarang kirim pisang mangga, ikan keluar sudah bisa," kata Zulhas.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam forum bersama Zulhas mengatakan saat ini tercatat 109.637 unit potensi UMKM Sleman. "Untuk UMKM di Sleman itu kami sudah membuat berbagai platform digital," kata dia. Salah satunya dengan adanya kemudahan pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai legalitas usaha bagi UMKM.
Sleman telah menyediakan platform digital bernama Sistem Perizinan Online Sleman atau SINOM yang dilengkapi berbagai layanan pengurusan perizinan. Termasuk diantaranya pengurusan NIB. Di samping itu juga terdapat program Mas Kliwon (Melayani OSS Keliling Kapanewon) serta Sambang Sambung NIB.
"Dari platform itu UMKM dapat mengurus keperluan izin usahanya dengan mudah dan efisien,” kata Kustini.
Pilihan Editor: Terpopuler: Respons Sri Mulyani Usai Diminta Jokowi Bayar Utang ke Bulog Rp 16 T, Zulhas soal Harga Cabai Meroket