Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

77 Tahun ORI, Oeang Republik Indonesia Mulai Resmi Beredar Gambar Gatotkaca dan Rumah Gadang

image-gnews
Uang kuno yang dijual di salah satu stand pada Festival Bandoeng Baheula di Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, (6/4). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Uang kuno yang dijual di salah satu stand pada Festival Bandoeng Baheula di Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, (6/4). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta30 Oktober adalah hari yang memiliki momentum penting bagi Indonesia, khususnya pada 1946. Masa itu menjadi sejarah karena Oeang Republik Indonesia (ORI) pertama kali diedarkan kepada publik. ORI menjadi salah satu alat pemersatu bangsa dan lambang identitas kemerdekaan serta kedaulatan NKRI. 

Rencana Pembuatan ORI

Saat Indonesia telah merdeka dari negara penjajah, Sukarno selaku presiden pertama mengeluarkan Maklumat Presiden Republik Indonesia pada 3 Oktober 1945 berisi 4 jenis uang sementara yang berlaku sebagai alat pembayaran.

Pertama, uang kertas De Javasche Bank, peninggalan dari zaman kolonial belanda. Kedua, De Japansche Regering, uang kertas dan logam dari Hindia Belanda yang disiapkan Jepang sebelum menguasai Indonesia .

Ketiga, Sain Nippon yang dikeluarkan saat masa penjajahan Jepang. Keempat, Dai Nippon Teikoku Seibu, emisi 1943 yang bergambar Wayang Orang Satria Gatotkaca bernilai 10 rupiah dan gambar Rumah Gadang Minang bernilai 5 rupiah. 

Pada 7 Oktober 1945, AA Maramis selaku Menteri Keuangan membentuk Panitia Penyelenggara Pencetakan Uang Kertas Republik Indonesia. Panitia tersebut diketuai oleh T.R.B. Sabaroedin dari Kantor Besar Bank Rakyat Indonesia (BRI). Panitia ini dibuat untuk mewujudkan rencana Sukarno dalam menerbitkan Oeang Republik Indonesia (ORI). Kemudian, para anggota yang tergabung dalam penentuan lahirnya ORI terdiri dari Kementerian Keuangan, Kementerian Penerangan, dan wakil dari Serikat Buruh Percetakan. 

Awal Pencetakan dan Penerbitan ORI

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasakan laman kemenkeu,.go.id, memasuki masa pencetakan, ORI selalu dikerjakan pada jam 7 pagi hingga 10 malam setiap harinya pada Januari 1946. Namun, pencetakan ORI yang berlokasi di Jakarta harus diberhentikan karena alasan situasi keamanan. Pencetakan dipindahkan ke beberapa daerah, seperti Surakarta, Yogyakarta, Malang, dan Ponorogo. 

Pada 30 Oktober 1946, ORI diedarkan untuk pertama kalinya tercantum tanggal emisi 17 Oktober 1945dan ditandatangani oleh A.A Maramis. Saat itu, ORI menjadi salah satu identitas dan bentuk kedaulatan yang dimiliki oleh perekonomian Indonesia. Dilansir dari djkn.kemenkeu.go.id, RI digunakan diterbitkan guna menstabilkan perekonomian Indonesia yang mengalami inflasi tinggi. Selain itu, ORI juga menjadi pengganti mata uang yang diterbitkan oleh pemerintah Belanda dan Jepang. 

Dari ORI menjadi ORIDA

Setelah ORI beredar ke publik, Oeang Republik Indonesia Daerah ORIDA) dikeluarkan oleh pemerintah dan mengikuti kebijakan yang ada dalam masing-masing daerah. Namun, kondisi perang yang ada di Indonesia pada masa itu membuat uang beredar sulit dihitung dengan tepat. Selain itu, terjadi kesulitan lainnya saat memisahkan data dalam memperkirakan indikator perekonomian, seperti neraca perdagangan dan keuangan negara. 

GEZITA INOVA RUSYDA  | ANNISA FIRDAUSI

 Pilihan Editor: Hari Oeang, Kisah ORI Beredar Gantikan Mata Uang Jepang dan Belanda 76 Tahun Silam

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gembar-gembor Prabowo-Gibran Buat Kabinet Zaken, Bukan Hal Baru dalam Sejarah Indonesia

13 jam lalu

Jajaran Menteri Kabinet Djuanda berfoto bersama Presiden Sukarno. Wikipedia
Gembar-gembor Prabowo-Gibran Buat Kabinet Zaken, Bukan Hal Baru dalam Sejarah Indonesia

Kabinet Zaken yang digembar-gemborkan Prabowo-Gibran bukanlah yang pertama di negeri ini, pada zaman Sukarno beberapa kabinet zaken pernah dibentuk.


Prestasi Holding UMi BRI Group Selama Tiga Tahun

3 hari lalu

Holding Ultra Mikro, yang terdiri dari BRI, Pegadaian, dan PNM, merayakan tiga tahun pencapaian dalam meningkatkan inklusi keuangan dan pemberdayaan UMKM, dengan total pembiayaan lebih dari Rp622,3 triliun untuk 36,1 juta nasabah. Dok. BRI
Prestasi Holding UMi BRI Group Selama Tiga Tahun

Holding Ultra Mikro (UMi) mencatatkan berbagai pencapaian positif dalam upayanya meningkatkan inklusi keuangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat selama tiga tahun hadir ini.


BRI Dampingi Klaster Jeruk Semboro Terapkan Pertanian Berkelanjutan

4 hari lalu

Ketua Klaster Budidaya Jeruk Semboro Imam Sobari di Desa Semboro, Jember, Jawa Timur. Dok. BRI
BRI Dampingi Klaster Jeruk Semboro Terapkan Pertanian Berkelanjutan

BRI Memiliki komitmen kuat dalam mendukung penguatan sektor pertanian di Indonesia. Salah satu bukti komitmen tersebut adalah menjadi mitra strategis bagi para petani Jeruk Semboro dengan pembinaan lewat program Klasterku Hidupku.


Sri Mulyani dan Prabowo Pernah Beda Pendapat, Kini Bersama Membahas APBN

4 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membagikan momen bersama Wamenkeu Thomas Djiwandono saat melaporkan perkembangan APBN kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto pada Senin, 9 September 2024 lewat unggahan di Instagram (Sumber: IG @smindrawati).
Sri Mulyani dan Prabowo Pernah Beda Pendapat, Kini Bersama Membahas APBN

Sri Mulyani dan Prabowo Subianto membahas APBN dan rencana program pemerintah. Mereka dulu pernah berbeda pendapat.


Thomas Djiwandono Ungkap Tak Ada Tawaran dari Prabowo ke Sri Mulyani untuk Lanjut ke Kabinet Baru

5 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membagikan momen bersama Wamenkeu Thomas Djiwandono saat melaporkan perkembangan APBN kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto pada Senin, 9 September 2024 lewat unggahan di Instagram (Sumber: IG @smindrawati).
Thomas Djiwandono Ungkap Tak Ada Tawaran dari Prabowo ke Sri Mulyani untuk Lanjut ke Kabinet Baru

Wamenkeu II Thomas Djiwandono mengungkap tidak ada tawaran dari Prabowo Subianto kepada Sri Mulyani untuk lanjut menjadi menteri di kabinet berikutnya.


Mencoreng Nama Baik Sukarno, Begini Sejarah dan Isi TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967

5 hari lalu

Soekarno Presiden pertama Indonesia di Jakarta, saat para fotografer meminta waktu untuk memfotonya Presiden Sukarno tersenyum, dengan mengenakan seragam dan topi, sepatu juga kacamata hitam yang menjadi ciri khasnya. Sejarah mencatat sedikitnya Tujuh Kali Soekarno luput, Lolos, Dan terhindar dari kematian akibat ancaman fisik secara langsung, hal yang paling menggemparkan adalah ketika Soekarno melakukan sholat Idhul Adha bersama, tiba tiba seseorang mengeluarkan pistol untuk menembaknya dari jarak dekat, beruntung hal ini gagal. (Getty Images/Jack Garofalo)
Mencoreng Nama Baik Sukarno, Begini Sejarah dan Isi TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967

TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintah Negara dari Presiden Sukarno, mencoreng nama Bung Karno.


MPR Cabut Tap MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967, Guntur Soekarnoputra: Terbantahkan Bung Karno Mendukung G30S PKI

5 hari lalu

Megawati Soekarnoputri, Guntur Soekarnoputra dan Sukmawati Soekarnoputri menghadiri pencabutan TAP MPRS Nomor XXXII/MPRS/1967 di Gedung Nusantara V MPR RI, Jakarta, Senin, 9 September 2024. Tempo/Eka Yudha Saputra
MPR Cabut Tap MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967, Guntur Soekarnoputra: Terbantahkan Bung Karno Mendukung G30S PKI

MPR RI resmi mencabut TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintah Negara dari Presiden Sukarno. Apa alasannya?


Pemimpin Dunia Hobi Melukis Selain SBY, Ada Sukarno, Putin, hingga Hitler

7 hari lalu

SBY mengunggah foto dirinya dan lukisannya. Foto: Instagram Ani Yudhoyono.
Pemimpin Dunia Hobi Melukis Selain SBY, Ada Sukarno, Putin, hingga Hitler

Selain SBY, beberapa pemimpin dunia seperti Hitler, George W. Bush, Sukarno, Putin, dan lainnya ternyata juga punya hobi melukis.


TAP MPRS 33 Dicabut, Guntur Soekarnoputra Tegaskan Sukarno Tidak Mendukung Pemberontakan PKI

7 hari lalu

Presiden Sukarno dan Soeharto
TAP MPRS 33 Dicabut, Guntur Soekarnoputra Tegaskan Sukarno Tidak Mendukung Pemberontakan PKI

Guntur Soekarnoputra dan keluarga meminta agar nama baik Sukarno direhabilitasi atas tuduhan pengkhianat bangsa.


TAP MPRS 33 Tak Berlaku, Tuduhan Sukarno Pengkhianat Tidak Terbukti

7 hari lalu

Megawati Soekarnoputri, Guntur Soekarnoputra dan Sukmawati Soekarnoputri menghadiri pencabutan TAP MPRS Nomor XXXII/MPRS/1967 di Gedung Nusantara V MPR RI, Jakarta, Senin, 9 September 2024. Tempo/Eka Yudha Saputra
TAP MPRS 33 Tak Berlaku, Tuduhan Sukarno Pengkhianat Tidak Terbukti

Menkumham Supratman Andi Agtas mengatakan tuduhan keterlibatan Sukarno dengan PKI tak terbukti setelah TAP MPRS Nomor 33 Tahun 1967.