TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan atau Kemenhub Risal Wasal memastikan pembangunan proyek mass rapid transit atau MRT Jakarta Fase 2A berjalan sesuai rencana. Hal itu disampaikan dalam tinjauan lapangan Tim DJKA beserta perangkat Kemenhub lainnya pada proyek MRT Jakarta Fase 2A, kemarin.
Risal mengatakan hingga Rabu, 25 Oktober 2023, progres pekerjaan MRT Jakarta Fase 2A sudah mencapai 27,27 persen. “Melihat kondisi progres hari ini, kami sangat optimistis MRT Jakarta Fase 2A sudah bisa dioperasikan secara bertahap pada 2027 hingga 2029,” ujar Risal lewat keterangan tertulis dikutip Kamis, 26 Oktober 2023.
Proyek MRT Jakarta Fase 2A terbagi menjadi ruas pekerjaan mencakup CP201 (Bundaran HI - Harmoni) dengan progres 63,36 persen. Sementara CP202 (Harmoni - Mangga Besar) progresnya 20,72 persen, dan CP203 (Mangga Besar - Kota) dengan progres 40,09 persen.
Total panjang keseluruhan proyek ini mencapai 5,8 kilometer dari Bundaran HI menuju Kota. Adapun jumlah stasiun yang akan dibangun pada proyek MRT Jakarta Fase 2A mencapai 7 stasiun. Di antaranya dari Stasiun Thamrin, Stasiun Monas (CP201), Stasiun Harmoni, Stasiun Sawah Besar, Stasiun Mangga Besar (CP202), Stasiun Glodok, dan Stasiun Kota (CP203) dengan jarak antar stasiun sekitar 0,6-1 kilometer.
Pada kunjungan kali ini, rombongan Kemenhub meninjau pembangunan jalur dan stasiun pada paket pekerjaan CP201, termasuk Stasiun Thamrin. Stasiun ini nantinya akan menjadi stasiun terpanjang milik MRT Jakarta dengan panjang 440 meter dan memiliki 8 pintu masuk dan menjadi stasiun integrasi untuk koridor Timur-Barat dan Utara-Selatan.
Selanjutnya: Soal pelaksanaan proyek pembangunan, Risal mengakui....