Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amran Sulaiman Diminta Tak Membuat Terobosan Baru, Pengamat: Jangan Sampai Petani Menjerit

image-gnews
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan sidak pada hari Senin, 16 Juli 2018 di Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya, Jawa Timur.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan sidak pada hari Senin, 16 Juli 2018 di Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya, Jawa Timur.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menilai Amran Sulaiman yang baru dilantik sebagai Menteri Pertanian tak perlu berambisi membuat terobosan baru yang sulit dicapai.

Amran kini menjadi Menteri Pertanian menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang terjerat kasus dugaan korupsi. Sebelumnya, Amran juga sempat menduduki posisi Menteri Pertanian pada periode 2014-2019.

Menurut Khudori, Amran sebaiknya memanfaatkan sisa waktu setahun ini untuk membangun fondasi yang baik bagi pemerintahan ke depan. "Atau jangan membuat langkah-langkah yang potensial memantik kontroversi dan masalah seperti 5 tahun beliau menjabat," ujar Khudori kepada Tempo, Rabu, 25 Oktober 2023. 

Ia lantas mencontohkan Amran yang sering mensinyalir adanya middle man yang bermain dalam tata niaga beras. Langkah Amran itu berujung pada penggerebekkan PT Indo Beras Unggul (PT IBU) pada 2016 bersama Satgas Pangan, Kementerian Perdagangan, dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). 

Belakangan, kata Khudori, semua tuduhan yang Amran sampaikan ke publik saat itu tidak terbukti. Tetapi, PT IBU sudah kadung hancur. Selain itu, Khudori juga menyinggung langkah Amran yang menggandeng TNI dalam pencetakan lahan atau sawah baru yang belakangan banyak masalah.

Ke depan, Khudori menekankan sebaiknya Amran berfokus melakukan beberapa hal berikut. Pertama, ia menyarankan Amran untuk memastikan lahan-lahan sawah yang eksisting agar bisa dioptimalkan. Terutama dengan memastikan ketersediaan air. 

Lalu, Amran juga didorong untuk menyoroti ketersediaan sarana produksi lain, yaitu pupuk, bibit atau benih, dan modal kerja. Ia berharap Amran dapat memastikan dalam setahun ini untuk melayani petani dengan memudahkan mereka mendapatkan akses air, pupuk, benih atau bibit, dan modal kerja. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Khudori, langkah tersebut bisa segera terlihat hasilnya. Selain itu, ia menilai peluang keberhasilannya lebih besar ketimbang menggantungkan harapan kepada lahan-lahan cetakan atau bukaan baru.

Khudori juga menyarankan agar Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Amran dapat memastikan petani mendapatkan untung dari usaha taninya. Menurut dia, hal ini hanya bisa terwujud apabila saat panen petani ada kepastian pembeli dengan harga yang menguntungkan. 

"Jangan lagi ada cerita dan berita petani-peternak menjerit dan bahkan membuang-buang hasil produksi mereka karena tidak ada yang membeli atau dibeli dengan harga murah," ucap Khudori.  

Kolaborasi antar kementerian dan lembaga di bawah orkestrasi Badan Pangan Nasional (Bapanas) mutlak dilakukan. Karena urusan ini ada di kementerian dan lembaga lain. Namun demikian, ia menegaskan Kementerian Pertanian bertanggung jawab penuh atas kepastian petani mendapat untung dari usaha taninya. Selama ini, tuturnya, tanggung jawab ini selalu diabaikan.

Khudori menyatakan, jika petani dijamin untung, mereka akan mengejar apa yang dibutuhkan untuk memproduksi produk yang baik. "Apakah teknis budi daya, benih, pupuk, dan lainnya. Petani itu mahkluk ekonomi," ujarnya.

Pilihan Editor: Amran Sulaiman Gantikan Syahrul Yasin Limpo, Ini Tugas yang Diberikan Jokowi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

5 jam lalu

Suporter Indonesia bersorak untuk timnya saat pertandingan Semifinal Piala Asia U23 Qatar 2024 antara Indonesia vs Uzbekistan di Stadion Abdullah Bin Khalifa di Doha, Qatar, 29 April 2024. Perjuangan timnas Indonesia U-23 sepanjang Piala Asia di Qatar selalu mendapat dukungan dari suporter setianya Noushad Thekkayil/NurPhoto
Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.


Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

5 jam lalu

Petugas melayani warga membeli beras SPHP saat gerakan pangan murah di halaman Kantor Kelurahan Kereng Bangkirai, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rabu, 6 Maret 2024. Pemkot Palangka Raya menggelar operasi pasar gerakan pangan murah yang menjual berbagai bahan pokok makanan sebagai upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan menjelang Ramadan 1445 Hijriah serta membantu warga untuk mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari untuk menekan laju angka inflasi. ANTARA FOTO/Auliya Rahman
Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.


KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

2 hari lalu

Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 29 April 2024. Tim Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan). TEMPO/Martin Yogi Pardamean
KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.


Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

2 hari lalu

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meninjau harga bahan pokok di Pasar Klender SS, Jakart, Senin 26 Februari 2024. Zulkifli Hasan mengatakan, kenaikan harga bahan pokok sebelum Ramadan sudah menjadi permasalahan tahunan yang dihadapi masyarakat, menurutnya hal ini berkaitan dengan peningkatan permintaan yang melonjak. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal tingginya harga gula saat ini.


Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

2 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.


Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

3 hari lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak


Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

3 hari lalu

Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 29 April 2024. Saksi mengungkapkan kerap dimintai uang untuk kebutuhan pribadi SYL ataupun keluarganya, seperti kacamata hingga parfum. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.


Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

3 hari lalu

Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 29 April 2024. Tim Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan). TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?


Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

5 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.


Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

5 hari lalu

Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 29 April 2024. SYL disangkakan dengan Pasal 12 huruf e dan 12B UU No. 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.