TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian periode jabatan 2014-2019 Andi Amran Sulaiman kembali mendapat amanah untuk menjabat sebagai Menteri Pertanian RI era Kabinet Indonesia Maju Joko Widodo-Ma’ruf Amin untuk mengisi kekosongan jabatan yang ditinggalkan oleh Syahrul Yasin Limpo karena terjerat korupsi.
Menggunakan setelan kemeja putih dan jas hitam, serta didampingi sang istri, Amran sudah tiba di Istana Negara, Jakarta, sekira pukul 07.00 WIB karena akan dilantik oleh Presiden Joko Widodo untuk menempati posisi di Kementerian Pertanian dengan masa jabatan kurang lebih 1 tahun atau hingga Oktober 2024.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan alasannya melantik Andi Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian (Mentan) menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang mengundurkan diri dari jabatannya usai tersandung kasus dugaan korupsi. "Biar langsung kerja. Karena beliau (Mentan) dulunya Menteri Pertanian," kata Presiden Joko Widodo di Padang, Rabu kemarin.
Amran yang sebelumnya menjabat sebagai Mentan pada masa kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla periode 2014-2019, dinilai Jokowi telah memahami dan mengerti tentang penanganan pertanian di Tanah Air. Sehingga hal tersebut menjadi salah satu alasan Presiden Jokowi kembali memberikan mandat kepada menteri kelahiran Kabupaten Bone 27 April 1968 tersebut.
"Jadi tidak usah diajarin, tidak perlu lagi belajar birokrasi, tidak perlu lagi harus mengetahui siapa dirjennya. Usai dilantik, ketika itu juga langsung bekerja," kata Jokowi.
Kepada awak media massa, Jokowi mengatakan tugas Andi Amran Sulaiman ialah mengupayakan agar produksi beras atau padi meningkat sesuai target yang diberikan kepala negara. Menurutnya, dengan meningkatkan produksi padi atau beras di Tanah Air maka harga beras di pasar dapat dikendalikan atau diturunkan. Dengan demikian, daya beli masyarakat tetap dapat terjaga dengan baik. "Jadi, produksinya harus melimpah," ujarnya.
Usai dilantik Presiden Joko Widodo, Amran mengatakan akan berupaya meningkatkan produksi pertanian, terutama beras menjelang musim panen pada awal tahun 2024. Amran akan mencari solusi dari berbagai keluhan yang datang dari petani.
Sesuai pesan Presiden Jokowi untuk meningkatkan produksi beras, Amran mengaku akan berfokus untuk memperkuat produksi berbagai komoditas strategis seperti padi dan jagung.
Dia juga berjanji akan menekan jumlah impor beras yang pada 2023 mencapai 3,5 juta ton hingga ke titik nol agar Indonesia kembali menjadi negara swasembada beras layaknya tahun 2017 dan 2021 lalu.
Pilihan Editor: Cara Mudah Cek Keaslian Sepatu Nike