TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Ganjar-Mahfud) memiliki visi dan misi salah satunya menjadikan koperasi sebagai corak perekonomian nasional. Hal itu terungkap dalam dokumen visi dan misi Ganjar-Mahfud yang bertajuk 'Menuju Indonesia Unggul: Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari’
“Meningkatkan kemitraan antara usaha besar dengan koperasi dan UMKM serta kapasitas UMKM melalui digitalisasi, termasuk akses pembiayaan dan pemasaran,” tertulis pada dokumen tersebut yang dikutip pada Kamis, 26 Oktober 2023.
Menanggapi itu, pengamat koperasi sekaligus Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (Akses) Suroto mengatakan sepertinya misi itu hanya melanjutkan model kebijakan ekonomi lama. “Yang menempatkan peranan masyarakat sebagai objek program dan kebijakan ekonomi,” ujar dia saat dihubungi, Selasa, 24 Oktober 2023.
Suroto mencontohkan misalnya dalam konteks kemitraan. Koperasi, sebagai lembaga ekonomi demokratis milik masyarakat masih diposisikan sebagai lembaga yang lemah dan perlu dibina. “Sesungguhnya sama dengan membinasakan koperasi.”
Menurut dia, koperasi di berbagai belahan dunia saat ini telah direkognisi sebagai instrumen penting. Tujuannya untuk menciptakan keadilan ekonomi dan mengembangkan pembangunan yang ekologis, serta berkelanjutan.
Bahkan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Suroto berujar, telah merekognisi pendekatan koperasi sebagai instrumen penting. Lembaga dunia itu mengeluarkan resolusi terbaru soal Social Solidarity Economic (SSE) yang menempatkan tujuan bisnis dan sosial. “Serta demokrasi di tempat kerja itu sebagai hal penting,” ucap Suroto.
Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md diusung oleh koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Pasangan ini telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum atau KPU sebagai capres-cawapres pada Kamis, 19 Oktober 2023.
Pilihan Editor: Janji Ganjar - Mahfud Buka 17 Juta Lapangan Kerja Baru Bila Terpilih di 2024