TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan makanan cepat saji, McDonald’s, mendapat kecaman setelah mengumumkan memberi makanan gratis ke rumah sakit dan pasukan pertahanan Israel (IDF) di tengah perang yang sedang berlangsung dengan pasukan Hamas, Palestina. Pengumuman tersebut dibuat pihak McDonald’s Israel dalam unggahannya di media sosial Instagram.
Berdasarkan pantauan Tempo, halaman profil akun Instagram McDonald’s Israel tidak dapat diakses di wilayah Indonesia. Namun, melansir laman Money Control, dalam cerita Instagramnya-nya, McDonald’s Israel mengumumkan bahwa mereka telah menyumbangkan “puluhan ribu makanan” di seluruh Israel selama beberapa hari terakhir.
“McDonald’s menyumbang dan terus menyumbang puluhan ribu makanan ke unit IDF, polisi, rumah sakit, warga di sekitar Jalur Gaza dan semua pasukan penyelamat. Kami terus menyumbangkan ribuan makanan setiap hari untuk pasukan kami di seluruh negeri. Selain diskon 50% untuk tentara dan pasukan keamanan yang datang ke cabang kami,” tulis keterangan pada unggahan McDonald’s Israel, dikutip dari Insider.
Hal tersebut menuai berbagai reaksi dari pengguna media sosial. Bahkan, di X (dulu Twitter), banyak netizen yang mengkritik waralaba cabang Israel tersebut. Seorang pengguna juga menulis seruan untuk memboikot restoran makanan cepat saji itu.
“McDonald’s menyediakan makanan gratis kepada IDF, (pasukan militer Israel). Kita harus berpegang pada prinsip-prinsip kita dan mengambil tindakan yang sejalan dengan keyakinan kita. Mari kita boikot McDonald’s, karena mendukung perusahaan yang terlibat dalam konflik adalah hal yang salah, terutama jika menyangkut nyawa orang yang tidak bersalah,” tulis seorang pengguna, dikutip dari Newsweek.
Lantas, seperti apa sejarah McDonald’s yang diboikot usai beri makanan gratis ke tentara Israel? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.
Profil Singkat McDonald’s
McDonald’s Corporation (McDonald’s) adalah salah satu jaringan makanan cepat saji terbesar dan paling terkenal di dunia. Melansir dari Britannica, perusahaan ini paling terkenal dengan menu hamburger, kentang goreng, sandwich bermerek seperti Big Mac, Quarter Pounder, dan Egg McMuffin.
Berbasis di Chicago, McDonald’s adalah salah satu merek yang paling sukses dalam sejarah pemasaran. Dari permulaannya yang sederhana pada 1940-an sebagai restoran drive-in, McDonald’s telah mengalami beberapa era transformatif. Hal ini ditandai dengan inovasi perintis, tonggak sejarah, dan periode kontroversi.
Saat ini, McDonald’s memiliki kapitalisasi pasar senilai US$ 193 miliar. Adapun pemimpin kunci dari perusahaan ini adalah Christopher J. Kempczinski selaku presiden dan CEO, serta Ian Frederick Borden selaku VP eksekutif dan CFO.
Sejarah McDonald’s
Dua saudara Dick dan Mac McDonald mendirikan restoran drive-in McDonald’s pertamanya pada 1940. Perusahaan ini didirikan setelah keduanya gagal dalam menjalankan bisnis film dan pindah dari New England ke California.
Melansir dari situs resmi McDonald’s, pada 1948 kedua kakak beradik tersebut mengambil risiko dengan menyederhanakan operasi bisnisnya dan memperkenalkan Sistem Layanan Speedee dengan menu hamburger 15 sen. Tanpa disangka, layanan tersebut membuat restoran mereka sukses dan menarik banyak pengunjung. Hal tersebut pun membuat keduanya mulai mewaralabakan konsep restorannya.
Di cabang yang berlokasi di San Bernardino, Dick dan Mac McDonald pun menyempurnakan Sistem Layanan Speedee mereka dengan menampilkan menu terbatas, termasuk hamburger, shake, dan kentang goreng yang masih dihargai 15 sen. Seiring dengan berjalannya waktu, kedua saudara tersebut pun sukses menjual 14 waralaba dimana 10 di antaranya menjadi restoran yang beroperasi tidak termasuk lokasi aslinya di San Bernardino.
Pada 1954, seorang mantan anggota Korps Ambulan Palang Merah Dunia yang pertama, Ray Kroc, mengunjungi McDonald bersaudara. Dia kemudian menjadi agen waralaba setelah tugasnya sebagai Korps Palang Merah selesai. Setahun kemudian, Kroc membuka McDonald’s pertama di sebelah timur sungai Mississippi pada 1955.
Pembukaan McDonald’s oleh Kroc ini menjadi yang pertama untuk perusahaan McDonald’s System Inc. (sekarang McDonald’s Corp). Dia pun memperoleh hak atas perusahaan tersebut pada 1961 seharga US$ 2,7 juta.
Visi Ray Kroc pada awalnya adalah ada 1.000 restoran McDonald’s yang hanya ada di Amerika Serikat. Namun, McDonald’s terus tumbuh dan berekspansi ke pasar internasional sejak dibuka di Kanada dan Puerto Rico pada 1967.
Hingga saat ini, perusahaan telah memiliki lebih dari 36.000 restoran di lebih dari 100 negara di dunia. Adapun pembukaan restoran yang terakhir terjadi pada 2016 di Kazakhstan.
RADEN PUTRI