Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Bank Konvensional dan Bedanya dengan Bank Syariah

Reporter

Editor

Laili Ira

image-gnews
Bank konvensional adalah lembaga keuangan yang beroperasi sesuai dengan hukum dan peraturan negara. Pahami penjelasan berikut ini! Foto: Canva
Bank konvensional adalah lembaga keuangan yang beroperasi sesuai dengan hukum dan peraturan negara. Pahami penjelasan berikut ini! Foto: Canva
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBank konvensional adalah institusi keuangan yang dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip dan aturan serta diakui secara nasional maupun internasional.

Bank jenis ini beroperasi dalam kerangka hukum dan peraturan yang berlaku dan menawarkan berbagai layanan keuangan kepada masyarakat, seperti produk seperti tabungan, pinjaman, kartu kredit, dan banyak lagi.

Untuk lebih memahami apa itu bank konvensional dan perbedaannya dengan bank syariah, berikut ini informasinya untuk Anda. 

Apa Itu Bank Konvensional?

Dalam konteks umum, bank konvensional mengacu pada lembaga perbankan yang beroperasi sesuai pendekatan tradisional, mengikuti peraturan yang telah disepakati, baik di tingkat nasional maupun internasional dan tunduk pada hukum formal yang berlaku di negara tersebut.

Selain itu, bank konvensional dapat diartikan sebagai institusi keuangan yang menyediakan beragam layanan kepada nasabah, seperti pembukaan rekening tabungan, pemberian pinjaman, dan produk keuangan lainnya. 

Bank konvensional umumnya diawasi oleh otoritas pemerintah dan menjalankan operasinya sesuai dengan kerangka hukum dan peraturan yang berlaku.

Bank konvensional memiliki jaringan cabang fisik dan kantor di berbagai lokasi yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi dan berinteraksi langsung dengan petugas bank. 

Selain itu, mereka juga menyediakan layanan perbankan daring yang memudahkan nasabah mengakses akun mereka dan melakukan transaksi melalui perangkat komputer atau ponsel.

Pendapatan bank konvensional berasal dari berbagai sumber, termasuk biaya layanan seperti biaya administrasi dan biaya transfer, serta bunga yang diterima dari simpanan dan pinjaman. 

Mereka juga menginvestasikan dana mereka dalam berbagai produk keuangan seperti saham dan obligasi untuk meningkatkan pendapatan. 

Contoh bank konvensional yang umum ditemui di Indonesia antara lain Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, dan sebagainya.

Jenis Bank Konvensional

Terdapat berbagai jenis bank konvensional yang bervariasi berdasarkan spesialisasi layanan dan segmen nasabah yang dilayani. Jenis-jenis bank konvensional ini meliputi:

1. Bank Retail

Bank yang menyediakan layanan kepada individu dan usaha kecil, seperti pembukaan rekening tabungan dan rekening giro, pemberian pinjaman, hipotek, kartu kredit, serta berbagai produk keuangan lainnya.

2. Bank Komersial

Jenis bank ini fokus pada pelayanan bisnis, termasuk memberikan pinjaman, fasilitas kredit, dan opsi pembiayaan lainnya. Mereka juga dapat menyediakan layanan manajemen keuangan seperti manajemen kas dan valuta asing.

3. Bank Investasi

Bank ini mengkhususkan diri dalam aktivitas pasar modal seperti penjaminan sekuritas dan memfasilitasi kegiatan seperti merger, akuisisi, serta restrukturisasi perusahaan.

4. Bank Swasta

Bank swasta menawarkan layanan manajemen kekayaan kepada individu dan keluarga dengan tingkat penghasilan yang tinggi. 

Mereka memberikan saran investasi yang disesuaikan, perencanaan perumahan, dan layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan klien mereka.

5. Bank Koperasi

Jenis bank ini dimiliki oleh anggotanya, yang biasanya merupakan pelanggan atau karyawan bank itu sendiri. 

Meskipun dapat melayani sektor ritel, bank koperasi memiliki struktur kepemilikan yang berbeda dan sering kali memiliki fokus yang berbeda dalam memberikan pelayanan.

Setiap jenis bank konvensional ini berperan dalam memenuhi kebutuhan keuangan yang beragam dari masyarakat dan bisnis sesuai dengan spesialisasi mereka masing-masing.

6 Perbedaan Bank Konvensional dengan Bank Syariah

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berikut ini adalah perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah yang perlu Anda ketahui. 

1. Prinsip Dasar Pelaksanaan

Perbedaan utama antara bank konvensional dan bank syariah terletak pada prinsip dasar pelaksanaannya. Bank konvensional beroperasi berdasarkan peraturan nasional dan internasional serta hukum negara. 

Sementara itu, bank syariah mengikuti prinsip-prinsip Islam yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). Oleh karena itu, bank syariah melaksanakan aktivitasnya berdasarkan prinsip syariah, seperti jual beli dan bagi hasil.

2. Tujuan Utama

Bank konvensional memiliki tujuan utama untuk mencapai keuntungan dan laba, dan mereka mengikuti sistem nilai yang umum diakui. 

Di sisi lain, bank syariah bukan hanya mencari keuntungan, tetapi juga harus mematuhi prinsip-prinsip syariah dalam setiap transaksi. 

Produk perbankan syariah, misalnya, harus didasarkan pada kerelaan nasabah dan harus mencerminkan prinsip saling tolong-menolong.

3. Sistem Operasional

Perbedaan lainnya terletak pada sistem operasional yang digunakan oleh kedua jenis bank. Bank konvensional menggunakan suku bunga dan perjanjian umum yang mengikuti aturan nasional. 

Di sisi lain, bank syariah beroperasi dengan prinsip bagi hasil atau nisbah. Bagi hasil yang diberikan kepada nasabah bergantung pada keuntungan yang diperoleh oleh bank. 

Semakin tinggi keuntungan bank, semakin tinggi juga bagi hasil yang diberikan kepada nasabah.

4. Pengawasan

Pengawasan kegiatan bank konvensional dan bank syariah diatur oleh Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan. Bank konvensional ini di bawah pengawasan Dewan Komisaris. 

Sebaliknya, bank syariah memiliki lembaga pengawas yang lebih kompleks, termasuk Dewan Syariah Nasional, Dewan Pengawas Syariah, dan Dewan Komisaris Bank.

5. Hubungan Nasabah dan Bank

Bank konvensional memiliki hubungan konvensional antara nasabah dan bank, yaitu nasabah berperan sebagai kreditur dan bank sebagai debitur.

Di bank syariah, ada empat jenis hubungan antara nasabah dan bank, yaitu penjual-pembeli, kemitraan, sewa, dan penyewa.

6. Pengelolaan Dana

Pengelolaan dana juga menjadi perbedaan signifikan antara bank konvensional dan bank syariah. Bank konvensional dapat mengelola dana mereka dalam berbagai bisnis di bawah hukum yang berlaku. 

Sementara bank syariah harus mematuhi prinsip-prinsip Islam dalam pengelolaan dana, sehingga tidak boleh digunakan dalam bisnis yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Ini adalah gambaran singkat tentang perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah, yang mencakup prinsip dasar, tujuan, sistem operasional, pengawasan, hubungan nasabah dan bank, serta pengelolaan dana.

Demikian pembahasan seputar apa itu bank konvensional, jenisnya, dan perbedaannya dengan bank syariah. Semoga bermanfaat untuk Anda.

RISMA KHOLIQ

Pilihan Editor: Jenis-Jenis Bank yang Ada di Indonesia Beserta Contohnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

1 hari lalu

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui usai acara Anugerah Bangga Berwisata di Indonesia pada Jumat, 15 Desember 2023 di Senayan, Jakarta Pusat. TEMPO/Amelia Rahima Sari
LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.


Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan saat konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa, 31 Januari 2023. Kenaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2023 didorong oleh meningkatnya konsumsi dan investasi masyarakat hingga penyetopan kebijakan zero Covid-19 di Cina.  TEMPO/Tony Hartawan
Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.


Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

2 hari lalu

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi (memegang Ipad) dalam konferensi pers Pemaparan Ekonomi dan Kinerja Keuangan Citi Indonesia Tahun 2023 di Hotel Fairmont, Jakarta pada Selasa, 2 April 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang
Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

Citi Indonesia menerima lima penghargaan sekaligus dalam ajang FinanceAsia Awards 2024.


Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

3 hari lalu

Massa berbaring setelah berunjuk rasa di kantor pusat Bank BTN, menyusul kasus dugaan hilangnya uang dari rekening, di Harmoni, Gambir, Jakarta, Selasa, 30 April 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.


Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

4 hari lalu

Logo Bank Mandiri. Free Vector CDR
Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.


Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

5 hari lalu

CEO PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami), Bernadino Moningka Vega (tengah). TEMPO/Defara Dhanya
Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.


CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

6 hari lalu

Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Lani Darmawan. Foto: Instagram/@lani_darmawan
CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.


Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

10 hari lalu

Bank DBS Indonesia. Foto : DBS
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.


LPDB-KUMKM jadi Mitra Terbaik Koperasi Jasa KORPRI Kota Ternate

10 hari lalu

LPDB-KUMKM jadi Mitra Terbaik Koperasi Jasa KORPRI Kota Ternate

LPDB-KUMKM merupakan mitra terbaik bagi koperasi dan UMKM Kota Ternate


Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

10 hari lalu

Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin (kiri) dan Pejabat Ekonomi Senior Inggris untuk ASEAN Martin Kent (kanan) setelah acara peluncuran ASEAN-UK Economic Integration Programme (EIP) di Jakarta pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.