TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan komitmen Indonesia untuk menjadi anggota penuh the Organisation for Economic Co-operation and Development atau OECD. Sebagai bentuk komitmen yang nyata, pemerintah membentuk komite nasional untuk mendukung proses aksesi Indonesia menjadi anggota OECD.
Hal itu disampaikan Sri Mulyani saat menghadiri pertemuan the Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Council khususnya dalam sesi tentang “Update on Indonesia’s Request to Start the OECD Accession Process” yang diselenggarakan di Kantor Pusat OECD, Paris pada Selasa, 10 Oktober 2023.
“Pelaksanaan sejumlah reformasi struktural di Indonesia dalam lebih dari 20 tahun terakhir dan meningkatnya kerja sama Indonesia dengan OECD menjadi modalitas penting bagi keyakinan dan kesiapan Indonesia dalam menjalani rangkaian proses aksesi untuk menjadi anggota OECD," kata Sri Mulyani dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Rabu, 11 Oktober 2023.
Sri Mulyani menyadari bahwa proses aksesi menjadi anggota OECD akan membutuhkan waktu yang lama. Hal itu untuk memastikan bahwa Indonesia dapat memenuhi sejumlah standar kebijakan OECD bagi setiap calon anggota baru.
Dalam menunjang proses tersebut, Pemerintah Indonesia akan membentuk Komite Nasional yang melibatkan sejumlah Kementerian dan Lembaga yang terkait. "Komite dimaksud akan fokus dalam melakukan identifikasi kebijakan dan peraturan yang diperlukan dalam memenuhi standar OECD, pengawasan (monitoring) atas proses persiapan, membangun kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait, mengembangkan strategi komunikasi internal dan eksternal, serta sejumlah kegiatan lain yang dibutuhkan dalam menunjang proses keanggotaan Indonesia," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Sri Mulyani menambahkan bahwa komitmen Indonesia untuk menjadi anggota OECD sejalan dengan mandat konstitusi yang mendorong peran aktif Indonesia dalam kerja sama internasional. "Indonesia siap untuk bekerja sama dengan anggota OECD dan mitra internasional lainnya dalam memperkuat kerja sama multilateral," ucap dia.
Ia mengatakan dalam pertemuan OECD Council tersebut, seluruh anggota OECD menyambut baik dan mendukung intensi Indonesia untuk menjadi anggota OECD. "Indonesia akan menjadi negara Asia ketiga setelah Jepang dan Korea, serta negara ASEAN pertama yang menjadi anggota OECD," ujar dia.
Keanggotaan Indonesia dalam OECD dinilai juga akan memberikan manfaat bagi OECD. Sejumlah negara anggota OECD juga menyampaikan tawaran untuk membagi pengalaman dan transfer pengetahuan yang diharapkan dapat membantu Indonesia dalam tahapan aksesi menjadi anggota OECD.
Sri Mulyani menuturkan sejumlah manfaat jika Indonesia secara resmi menjadi anggota OECD. Menurutnya, keanggotaan Indonesia di OECD akan mendorong reformasi ekonomi dan tata kelola nasional yang lebih baik dan dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"Hal ini pada gilirannya dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia. Di samping itu, seiring dengan pertumbuhan ekonomi, terdapat potensi pendapatan yang lebih tinggi bagi penduduk Indonesia. Kondisi ekonomi yang membaik dapat menghasilkan upah yang lebih baik dan peningkatan kesejahteraan bagi individu dan keluarga," ucap Sri Mulyani.
Pilihan Editor: Viral Magang di Kemenkeu Tak Dibayar, Ini Penjelasan Lengkap Juru Bicara Sri Mulyani