TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan 40 persen investasi asing langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) di Asia Tenggara masuk ke Indonesia. Saat ini, FDI tercatat pada rekor tertinggi yaitu sebesar USD 224,2 miliar.
"Dengan besarnya FDI indonesia, kita ingin menarik ke Indonesia. Paling tidak 40 persen dari investasi masuk ke indonesia. Karena Indonesia ekonominya sekitar 40 persen dari total ASEAN," kata Airlangga dalam acara UOB Gateway to ASEAN Conference 2023 bertajuk 'ASEAN Forging Ahead' di Hotel Raffles Jakarta pada Rabu, 11 Oktober 2023.
Saat ini, arus masuk FDI mencatat rekor tertinggi sebesar USD 224,2 miliar. Airlangga mengatakan, angka ini meningkat 5,5 persen dari USD 212,4 miliar pada tahun 2021.
Airlangga mengatakan, pihaknya yakin 40 persen dari total FDI dapat terserap ke Indonesia. "Karena indonesia ekonominya sekitar 40 persen dari total asia. Kalau 40 persen, berarti kita target 80 miliar, harus bisa kita serap," ucap Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga merasa yakin investasi asing akan masuk ke Indonesia meskipun perekonomian dunia sedang bergejolak. Menurutnya, alasan stabilitas politik di Indonesia akan cukup meyakinkan investor untuk berinvestasi di Indonesia.
"Yang kedua economic growth yang maintance 5 persen di 7 kuartal. Inflasi kita bisa tekan 2,2 persen targetnya sekitar 3 persen sampai akhir tahun, kelihatannya tercapai. Juga dengan strong economy fundamental," ujar Airlangga.
Airlangga mengatakan, Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inklusif disertai dengan tingkat inflasi yang relatif rendah dan terkendali. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II tahun 2023 tumbuh 5,17 persen (yoy) atau 5,11 persen pada semester I. Inflasi terkendali sesuai target 3 persen dan pada September lalu mencapai 2,28 persen.
Airlangga mengungkap alasan lain, menurutnya saat ini Indonesia menerapkan devisa hasil ekspor. "Yang diharapkan 3 bulan lagi kita akan evaluasi. Di tengah ketidakpastian USD, devisa ini menjadi penting, dan kita sudah menyiapkan obat sebelum hujan," kata Airlangga.
Ia juga berharap, UOB sebagai salah satu Bank Singapura yang pertama kali membuat asean conference di Indonesia, dapat mendukung upaya menarik investasi asing ke Indonesia. "UOB salah satu Bank Singapura yang beroperasi di ASEAN. Itu juga pertama kali bikin asean conference di Indonesia. Sinyalnya jelas, tarik investasi yang lebih dari 224 miliar ini ke indonesia," ujar Airlangga.
Sebagai informasi, UOB menyelenggarakan acara UOB Gateway to ASEAN Conference 2023 dengan mengusung tema “ASEAN Forging Ahead”. Kegiatan ini mempertemukan
para pemimpin bisnis, nasabah, serta mitra dari Indonesia serta negara ASEAN lainnya seperti Hong Kong, Taiwan, dan Tiongkok Raya, bersama dengan pejabat pemerintah.
Pilihan Editor: Cerita Luhut Sakit dan Tawaran Pemulihan dari Menlu Singapura