TEMPO.CO, Jakarta - Holding BUMN Pangan ID FOOD berencana melakukan divestasi atau melepas empat anak usahanya. Salah satunya, PT Mitra Rajawali Banjaran, produsen kondom yang berdiri sejak tahun 1986.
"Terkait pabrik Mitra Banjaran di Bandung, tahun lalu kita sudah coba divestasi ke teman kita Bio Farma. Cuma memang ada ketidakcocokan harga dan sebagainya, jadi kita tunda," kata Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan dalam acara Ngopi BUMN, di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta pada Selasa, 10 Oktober 2023.
Dengan alasan ketidakcocokan itu, Frans mengatakan pihaknya akan menahan upaya divestasi. "Sementara ini, Mitra Banjaran mem-backup produksi alat kesehatan farmasi untuk Rajawali Nusindo sampai nanti kita berikutnya menunggu divestasi tahap dua kita tawarkan," ucap Frans.
Frans mengatakan pihaknya akan lebih mengutamakan melakukan divestasi ke sesama BUMN.
Ia mengatakan divestasi ini sebagai upaya refocusing bisnis. "Kedepannya anak perusahaan yang tidak terkait langsung dengan induk perusahaan akan kita divestasi dengan cara refocusing," kata Frans.
Menurutnya, sebelumnya RNI memiliki anak perusahaan yang beragam, sehingga perlu dibenahi. "Awalnya kan RNI di bawah binaan Kementerian Keuangan. Jadi dulu gado-gado, ada alat kesehatan dan farmasi, perkebunan, bahkan kita dulu punya Phapros yang kita divestasi ke Bio Farma. Jadi macam-macam," kata Frans.
Frans menyebut terdapat empat anak perusahaan yang tidak memiliki fokus bisnis berkaitan dengan ID FOOD. "Refocusing bisnis ada perkebunan sawit, teh, ada alat suntik dan kondom, kemudian ada pabrik karung," ucap Frans.
Pilihan Editor: ID FOOD Impor 120 Ribu Ton Gula dari Brasil: Tinggal Tunggu Izin