Anggaran yang akan digunakan untuk melakukan impor gula adalah sebesar Rp 1,5 triliun. Menurutnya, anggaran tersebut tidak hanya berasal dari cadangan pangan pemerintah. "Sisanya kan tinggal 125 ribu ton, ya kurang lebih Rp 1,5 triliun. Anggarannya sebagian dari cadangan pangan pemerintah tadi, sebagian dari pinjaman komersil," tutur Frans.
Frans mengungkapkan saat ini realisasi impor gula telah mencapai 97 ribu ton. "Kan dari awal tahun, itu 90 persen dari India dan 10 persen dari Thailand," kata Frans.
Sementara itu, Frans mengungkap tantangan dalam impor gula. Saat ini, banyak negara yang tidak bersedia memberikan impor gula. "Seperti kita tahu India memutuskan tidak mengekspor gula sampai tahun depan. Thailand juga sama, biasanya tidak banyak kuantitasnya," ucap Frans.
Ia menambahkan, saat ini hanya Brazil yang memungkinkan untuk memberikan impor gula. "Penyediaan itu mungkin dari Brazil. Jadi ini juga mendorong keputusan stabilisasi kita dapatkan secepatnya," ujar Frans.
Frans juga mengungkap kemungkinan harga gula naik karena musim giling gula yang sebentar lagi berakhir. "Setelah musim giling gula ini berakhir mungkin harga bakalan naik, dan terutama kita harus antisipasi buat persiapa puasa dan lebaran di tahun depan yang datangnya lebih cepat," kata Frans.
Pilihan Editor: Luhut Bercerita Soal Kondisi Kesehatannya: Suatu Hari Saya Merasa Kelelahan Luar Biasa