TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengklaim sekitar tujuh puluh persen warga Pasir Panjang, Rempang, Batam, Kepulauan Riau menyatakan siap dipindahkan ke Tanjung Banon. Bahlil mengatakan hal tersebut saat menerima perwakilan warga Rempang di salah satu Masjid yang terletak di Tanjung Banun, Kota Batam pada Jumat 6 Oktober lalu.
“Saya menerima aspirasi dari Pasir Panjang. Dari saudara kita di Pasir Panjang sudah 70 persen mereka setuju untuk dilakukan pergeseran,” kata Bahlil dalam keterangan tertulis BKPM pada Ahad, 8 Oktober 2023.
Ia menjelaskan Pasir Panjang merupakan salah satu dari lima kampung yang diprioritaskan untuk bergeser sehubungan dengan pembangunan Rempang Eco-City. Berdasarkan catatannya, 150 Kepala Keluarga (KK) menempati kampung tersebut. Dari jumlah tersebut, menurut Bahlil, 30 persen KK masih meminta untuk melengkapi dokumen yang dibutuhkan.
Dalam kunjungannya ke Tanjung Banon, Bahlil menerima aspirasi dari masyarakat Rempang. Dia berujar ada dua hal yang disampaikan oleh masyarakat pada pertemuan tersebut. Pertama, permintaan untuk pergeseran dilakukan di Dapur 3. Kedua, tentang kepastian penggantian rumah yang nilainya lebih mahal daripada yang disediakan oleh pemerintah.
Ihwal permintaan pertama, Bahlil menyebut akan mempertimbangkan aspirasi tersebut. Dia juga menjelaskan bahwa sebelumnya lokasi penggusuran memang direncanakan di Dapur 3. Namun karena ada aspirasi masyarakat yang lokasinya ingin di dekat pantai, tuturnya, pemerintah membuat kebijakan mengubah lokasi pergeseran ke Tanjung Banun.
Rumah pengganti yang disediakan pemerintah tipe 45 nilainya Rp 120 juta