TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi melemah di kisaran 6830-6920. Indeks kemarin mencoba menguat, namun tekanan jual menguat di area 6920.
"Kemungkinan indeks akan melemah kembali dengan area demand jangka pendek di sekitar 6830," ujar Vice President Samuel Sekuritas M. Alfatih dalam keterangan tertulis, Jumat, 6 Oktober 2023.
Berikut empat saham rekomendasi dari Samuel Sekuritas.
Pertama, saham AKRA yang terakhir ditutup di level 1405. Samuel Sekuritas merekomendasikan beli dengan target di level 1430 sampai 1450. Batas risiko di angka 1390.
Harga saham ini kemarin membentuk doji di support. Alfatih mengatakan kondisi ini menjadi salah satu sinyal pembalikan arah. Selama bertahan diatas 1390, ia memperkirakan AKRA akan sangat berpeluang menguat. Area supply di sekitar 1430-1450.
Kedua, saham ADMR yang terakhir ditutup di level 1190. Alfatih juga merekomendasikan beli saham ini dengan target 1230 sampai 1275. Batas risiko di level 1150.
Alfatih berujar harga ADMR kemarin berhasil menguat dari area demand. Menurutnya, ada kemungkinan penguatan ke level 1230-1275 dengan batas risiko di levek 1150.
Ketiga, saham BMRI yang terakhir ditutup di level 6125. Samuel Sekuritas merekomendasikan belu saham BMRI dengan target 6200 sampai 6275. Batas risiko di level 6050.
Menurut Alfatih, harga saham ini kemarin bertahan di saat market sedang mendapat tekanan jual. Jika mampu bertahan di atas 6050, tuturnya, BMRI berpeluang melanjutkan pola dari Agustus 2023 menjadi pola bullish triangle. Saham ini, menurutnya, berpotensi naik ke level 6400.
Terakhir, saham UNTR yang ditutup di level 26150. Saham ini direkomendasikan jual dengan target 25750 sampai 25400. Cover di level 27000.
Harga UNTR kemarin kembali melemah membentuk breaks down, setelah sebelumnya turun dengan gap dan tertahan di support. Menurut Alfatih, pola ini mirip dengan pola double top. Dia mengatakan selama belum mampu menguat keatas 27000, maka pelemahan dapat mengarah ke 25750-25400.
Pilihan editor: Samuel Sekuritas: IHSG Naik Turun di Sesi Pertama Perdagangan Bursa Hari Ini
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca