TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agusman, menyampaikan perkembangan keuangan syariah Indonesia. Ia menyebut pertumbuhan industri sektor ini tergolong baik.
“Dalam dua dasawarsa, pertumbuhan industri keuangan syariah di Indonesia tergolong baik. Di sisi domestik, total aset keuangan syariah Indonesia sekarang (per Juni 2023) mencapai Rp 2.450 triliun atau tumbuh 13,37 persen year-on-year (yoy),” ujar Agusman dalam acara forum edukasi dan temu bisnis, Sabtu, 30 September 2023.
Baca juga:
Menurutnya, pertumbuhan ini termasuk tinggi jika dibanding dengan industri keuangan lain. Sementara itu, kinerja keuangan syariah mencatat pangsa pasar baru 10 persen. “Nah ini tugasnya, karena baru 10 persen, ini harus kita tingkatkan agar baik untuk kemajuan ekonomi indonesia,” ujarnya.
Sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, Agusman menyebut Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk menggerakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) syariah.
“Dari segi literasi keuangan juga kita melihat peningkatan skornya. Dari 2019 sekitar 8,93 persen dan pada 2022 meningkat menjadi 9,14 persen,” katanya. Begitu pula tingkat inklusi yang juga meningkat dari 9 persen menjadi 12 persen. “Tapi angka itu masih kecil,” ujar Agusman.
Ia pun menegaskan bahwa sejumlah penelitian juga menunjukkan hal yang sama, di mana literasi dan inklusi keuangan syariah masih perlu ditingkatkan. Hal ini, kata Agusman, harus melibatkan seluruh stakeholder yang ada di masyarakat. “Inklusi keuangan itu ibarat jalan untuk meningkatkan kualitas hidup,” katanya.
Sebagai informasi, melansir dari laman resmi OJK, dari sisi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia, baik perbankan syariah, pasar modal syariah, maupun Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) Syariah telah membuktikan resiliensinya pada strategi adaptasi, sehingga mampu melewati masa pandemi.
Selama tahun 2022, aset industri keuangan syariah telah mencapai Rp2.375,84 triliun meningkat dari tahun 2021 sebesar Rp2.050,44 triliun atau tumbuh 15,87 persen lebih tinggi dari tahun 2021 yang sebesar 13,82 persen (yoy).
Pilihan Editor: Terima 36 Pengaduan, AdaKami Belum Menemukan Idenditas Korban Bunuh Diri