TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan).
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono, dan Direktur Alat Mesin Pertanian Muhammad Hatta menjadi dua nama lain yang ditetapkan sebagai tersangka pada kasus yang sama.
Menindaklanjuti hal tersebut, KPK menggeledah ruang kerja Mentan Syahrul dan Sekjen Kementan Kasdi Subagyono di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, pada Jumat siang, 29 September 2023.
Ini merupakan penggeledahan kedua setelah sebelumnya lembaga antirasuah tersebut menggeledah rumah dinas Syahrul pada Kamis, 28 September 2023.
Rupanya, dugaan kasus korupsi bukan satu-satunya kontroversi yang menjerat mantan Gubernur Sulawesi Selatan tersebut. Berikut rangkuman informasi selengkapnya mengenai deretan kontroversi Syahrul Yasin Limpo, dari food estate hingga angkat Lesti Kejora jadi Duta Petani Millennial.
1. Bantah Food Estate Gagal
Food estate atau lumbung pangan adalah salah satu Program Strategis Nasional 2020-2024 guna menjaga ketahanan pangan dalam negeri dan membangun lumbung pangan nasional pada lahan seluas 165.000 hektare.
Program ini dinilai gagal oleh Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR Sudin. Dia mengaku sudah mengantongi sejumlah data yang menunjukan bahwa program food estate gagal di beberapa tempat.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo membantah proyek food estate di Kalimantan Tengah gagal. Berdasarkan data terakhir Kementerian Pertanian, pembukaan lahan untuk megaproyek tersebut pada 2020 mencapai 29,4 ribu hektare.
"Food estate itu adalah antisipasi dari potensi alih fungsi lahan. Jadi Kalimantan Tengah ada orang bilang tidak berhasil enggak betul," kata dia dalam rapat kerja nasional Kementerian Pertanian (Kementan) di Hotel Bidakara Jakarta pada Rabu, 25 Januari 2023.
Selanjutnya: 2. Luncurkan kalung antivirus...