TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah secara resmi merevisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 50 Tahun 2020 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik. Salah satu isi aturan tersebut adalah melarang social commerce, termasuk TikTok Shop, untuk berjualan.
Perubahan itu dilakukan setelah banyaknya keluhan datang dari pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terkait jual-beli di social commerce, seperti TikTok Shop.
Aturan pelarangan TikTok Shop berjualan oleh pemerintah tersebut tentu melahirkan berbagai macam respons, baik positif maupun negatif. Salah satu pihak yang merasa dirugikan dengan pelarangan TikTok Shop adalah para pelaku afiliasi (affiliator).
TikTok Affiliate sendiri merupakan program yang ditawarkan TikTok sebagai strategi pemasaran (marketing) untuk menghubungkan kreator dengan penjual (seller).
Melalui program tersebut, konten kreator akan memperoleh komisi dari promosi dan penjualan yang berhasil dilakukan setelah memberikan tautan (link) produk.
Lantas, apa saja keluhan afiliator TikTok Shop? Berikut sejumlah respon dari para afiliator yangTempo rangkum dari cuitan (tweet) beberapa akun X (dulu Twitter).
8 Keluhan Afiliator TikTok
- Tiktok Menghasilkan Banyak Manfaat
“Admin live TikTok dan affiliator jadi pekerjaan yang menghasilkan gara-gara kehadiran TikTok Shop, UMKM yang jualan di TikTok juga sebenarnya banyak banget, kalau mau lihat manfaatnya, jauh lebih banyak, dan TikTok efektif sekali untuk mendongkrak penjualan, sukses memangkas promosi menjadi transaksi,” tulis akun @bismayuan, Rabu, 27 September 2023.
- TikTok Jadi Inovasi di Era Digital
“Pak @jokowi, bagaimana dengan nasib kami sebagai affiliator TikTok dan penjual? Karena kami juga UMKM yang mencari nafkah di TikTok. Tolonglah pak, jangan dipisah social commerce ini. Ini adalah inovasi untuk menghadapi era digital saat ini #TikTok,” kata @andymanginte, Rabu, 27 September 2023.
- Keputusan yang “Malas”
“Ciri khas pengambilan keputusan yang malas. Cari gampangnya doang. Padahal di TikTok Shop juga ada UMKM yang mungkin enggak sanggup bayar sewa toko. Padahal tinggal larang saja artis yang jadi affiliator, lalu atur sistem penetapan harga, atau apalah gitu,” ucap @skyundocean, Rabu, 20 September 2023.
- Banyak yang Bekerja sebagai host TikTok Live
“Padahal okeh sik etok kerjaan goro-goro (padahal banyak yang mendapatkan pekerjaan gara-gara TikTok) TikTok host live, affiliator,” ujar @UlphaAlfiana, Kamis, 28 September 2023.
- Banyak Afiliator “Menangis”
“Juni kemarin, TikTok Shop jadi sponsor utama pameran buku internasional yang diadakan di Malaysia. Di Indonesia malah ditutup dan kita enggak bisa jualan lagi deh. Banyak banget penjual dan afiliator menangis. Piye iki? (bagaimana ini?),” kata @irvgbnjmn, Senin, 25 September 2023.
- Penjualan Turun Drastis
“Banyak UMKM sama afiliator yang kena dampak (setelah pelarangan social commerce). Tadi ada lewat di TikTok, mereka jual kayak jajanan tradisional gitu dan usahanya maju gara-gara jualan di sana, tapi yang sekarang yang beli malahan turun drastis,” tulis @makhlukbiasahhh, Selasa, 26 September 2023.
- Pembunuhan terhadap UMKM
“Dear pak @jokowi dan mas @kaesangp, coba lihat banyak UMKM yang berjuang dan tertolong oleh TikTok. Tapi UMKM kita sangat sulit booming (meledak) tanpa TikTok, basreng salah satunya. Dan banyak banget UMKM anak-anak muda yang laku di TikTok. Ada juga profesi baru afiliator yang mampu menghidupi mereka,” kata @si_asep1988, Rabu, 27 September 2023.
- Kehilangan Penghasilan
“Selamat pak menteri @ZUL_Hasan (akun X Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan), akhirnya kami beberapa grup afiliator TikTok Shop sepakat tidak akan memilih presiden dan caleg (calon legislatif) dari partai Anda (Partai Amanat Nasional alias PAN). Terima kasih sudah menghilangkan penghasilan kami yang memajukan UMKM,” ucap @faid_firmansyah, Selasa, 26 September 2023.
MELYNDA DWI PUSPITA
Pilihan Editor: Syahrul Yasin Limpo Terjerat Kasus Korupsi, Ini Profil dan Perjalanan Karirnya