TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan nilai tukar rupiah pada hari ini, Rabu, 27 September 2023, akan bergerak fluktuatif. Kurs rupiah diprediksi akan ditutup melemah di rentang Rp 15.480 hingga Rp 15.550 per dolar AS.
Ibrahim menyatakan, kurs rupiah kemarin ditutup melemah 87 poin setelah sebelumnya sempat melemah 110 poin di level Rp 15.490 per dolar AS. Sehari sebelumnya, nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp 15.403 per dolar AS.
Menurut Ibrahim, pelemahan nilai tukar rupiah itu disebabkan oleh faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal yang dimaksud di antaranya adalah pasar yang khawatir akan penutupan pemerintahan Amerika Serikat akibat potensi gagal bayar utang.
Hal itu juga yang dinilai tak banyak menghalangi penguatan dolar dengan suku bunga yang lebih tinggi. "Kongres mempunyai kurang dari seminggu untuk meloloskan rancangan undang-undang pengeluaran dan mencegah penutupan pemerintahan,” tutur Ibrahim dalam keterangan tertulis, Selasa, 26 September 2023.
Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari pada Senin malam lalu memperkirakan suku bunga bakal naik, setidaknya sekali lagi pada tahun 2023. Dengan begitu, secara keseluruhan suku bunga pada tahun ini akan tetap lebih tinggi hingga tahun 2024.
Sebelumnya pada pekan lalu, bos bank sentral Amerika Serikat (The Fed) Jerome Powell mengatakan bahwa inflasi yang tinggi dan pasar tenaga kerja yang ketat kemungkinan bakal memicu kenaikan suku bunga lagi pada tahun ini.
“Powell juga meremehkan ekspektasi penurunan suku bunga besar-besaran tahun depan, dengan target suku bunga The Fed ditetapkan tetap di atas 5 persen hingga tahun 2024,” ujar Ibrahim.
Selanjutnya: Faktor eksternal lainnya datang dari ...