TEMPO.CO, Jakarta - Otorita Ibu Kota Nusantara alias Otorita IKN menegaskan kontribusi ibu kota baru untuk menurunkan emisi di Indonesia. Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan nantinya pemerintah akan melarang penggunaan kendaraan dengan bahan bakar minyak atau BBM di kawasan IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
"Semuanya green. Enggak boleh ada kendaraan yang pakai BBM ke dalam,semua pakai kendaraan yang ramah lingkungan," ujar Bambang saat ditemui di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Selasa, 26 September 2023.
Ia berujar kendaraan yang boleh dipakai di IKN nantinya hanya kendaraan listrik, hidrogen, dan yang berbahan bakar ramah lingkungan lainnya. Adapun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kini masih terus membangun charging station atau stasiun pengisian daya ulang untuk baterai kendaraan listrik (SPKLU).
Ketua Satgas (Kasatgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Sumadi laga mengatakan IKN sebagai smart forest city mengadopsi inisiatif untuk memastikan bahwa penyediaan transportasi memprioritaskan prinsip rendah emisi (net zero emission). Salah satunya melalui penggunaan kendaraan listrik.
Sistem transportasi kota IKN Nusantara menggunakan perpaduan penggunaan kendaraan, yaitu berbasis listrik dan hidrogen. Adapun kendaraan listrik yang digunakan merupakan dengan basis teknologi baru yang membuat kendaraan bisa mengisi ulang daya saat melintas.
"Kita coba nanti di bagian tertentu, apakah teknologi itu bisa menjadi charging lane atau lajur pengisian daya bagi kendaraan listrik," katanya, Senin, 28 Agustus lalu.
Sebelumnya, pemerintah pun mengatakan ibu kota baru ini didesain ramah lingkungan dengan standar internasional. Otorita IKN juga mengklaim pembangunan IKN memberi peluang untuk merevitalisasi dan memulihkan ekosistem yang telah hilang akibat ekstraksi sumber daya alam yang masif sebelumnya di Kalimantan Timur.
Salah satu solusi yang akan diterapkan dalam pembangunan IKN adalah konsep Nature-based Solutions (NbS) dalam pengelolaan air. Otorita IKN menilai pemanfaatan kekuatan alam dan penerapan NbS juga berpotensi menciptakan peluang kerja bagi masyarakat sekitar. Selain itu, langkah ini juga dinilai dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Pembangunan IKN juga disebut akan mengimplementasikan konsep sponge city untuk pengelolaan air yang ramah lingkungan. Pemerintah akan membangun ruang biru seperti embung dan riparian. Dia berujar badan air harus dijaga tetap sehat dan berfungsi baik karena dapat berpengaruh juga pada kehidupan satwa liar.
RIANI SANUSI PUTRI | ANTARA
Pilihan Editor: Sri Mulyani Ungkap Nilai Pembangunan Gedung Istana Negara IKN Rp 1,34 Triliun