TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menyoroti janji bakal calon presiden atau bacapres Prabowo Subianto soal menggratiskan makan siang anak sekolah.
"Ini adalah semacam jargon-jargon politik saja untuk memikat voters, tanpa dia mempertimbangkan kemampuan APBN," kata Nailul saat ditemui di Perpustakaan Nasional di Jakarta pada Jumat, 22 September 2023.
Nailul mempertanyakan, program makan siang gratis itu untuk individu muridnya atau individu sekolah. Kalau untuk individu muridnya, lanjut dia, data Regsostek bisa diharapkan.
"Tapi kalau semua sekolah diberikan makan siang gratis, itu bengkaknya berapa triliun?" beber Nailul.
Lebih jauh, dia menilai program tersebut tidak efisien ketika ada pos anggaran untuk bantuan pangan non-tunai. Dengan bantuan tersebut, harusnya bisa digunakan memberikan makan siang untuk anaknya.
Jika program makan siang gratis untuk anak sekolah itu terealisasi, Nailul menyebut, harus ada target terukur dan cara mencapai target itu.
"Nah, itu yang harus dikerjakan oleh para bacapres itu. Karena publik masih menilai itu cuma janji semata," tutur dia.
Pilihan Editor: Hadiri Dialog Bacapres di UGM, Prabowo: Ini Bukan Kandang Lawan