TEMPO.CO, Jakarta - Siapa yang penasaran dengan perbedaan reksadana syariah dan konvensional? Saat ini, Reksadana menjadi salah satu produk investasi yang banyak dikenal oleh masyarakat. Reksadana kini sudah mengalami perkembangan dengan adanya reksadana syariah.
Jika sebelumnya hanya ada reksadana konvensional, saat ini sudah ada reksadana syariah untuk investor yang membutuhkan produk investasi yang sesuai dengan syariat Islam. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut adalah perbedaan antara reksadana syariah dan konvensional.
Apa Itu Reksadana?
Sebelum membahas tentang perbedaan investasi reksadana syariah dan konvensional, pahami dahulu apa itu reksadana. Produk reksadana adalah sebuah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh sebuah badan hukum yang disebut manajer investasi.
Dana tersebut kemudian diinvestasikan ke dalam bentuk surat-surat berharga, seperti saham, obligasi, dan juga pasar uang. Dalam reksadana, investor mendapatkan keuntungan dari pembagian dividen atau bunga yang dibukukan pada nilai aktiva bersih (NAB).
Dalam perkembangannya, reksadana hadir dengan produk baru yaitu reksadana syariah sebagai alternatif reksadana konvensional. Kedua jenis reksadana ini memiliki sejumlah perbedaan dalam sistem dan prinsipnya.
Perbedaan Reksadana Syariah dan Konvensional
Seperti yang sudah dijelaskan, produk reksadana syariah dan konvensional memiliki beberapa perbedaan. Berikut adalah beberapa hal yang membedakan antara reksadana syariah dan konvensional:
1. Prinsip Pengelolaannya
Perbedaan utama yang ada pada reksadana syariah dan konvensional yaitu prinsip pengelolaannya. Reksadana konvensional dikelola dengan menggunakan prinsip kontrak investasi kolektif serta diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sementara itu, reksadana syariah dikelola berdasarkan prinsip syariat Islam dan diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) bersamaan dengan OJK. Prinsip syariah yang digunakan dalam pengelolaan reksadana berdasarkan Al-Qur'an, hadist, dan juga fatwa ulama.
2. Akad atau Perjanjian
Dalam penerapannya, reksadana konvensional lebih menekankan pada kesepakatan antara pihak investor dengan manajer investasi. Dengan begitu, tidak ada akad yang berdasarkan prinsip halal atau non halal dalam reksadana konvensional.
Berbeda dengan reksadana konvensional, produk reksadana syariah menggunakan berbasis syariat Islam yang meliputi akad kerjasama (musyarakah), sewa menyewa (ijarah), dan juga bagi hasil (mudharabah).
3. Isi Portofolio
Perbedaan reksadana syariah dan konvensional selanjutnya ada pada isi portofolionya. Manajer investasi reksadana konvensional bisa mengalokasikan dana yang dikelola ke dalam produk efek manapun.
Sedangkan, manajer investasi reksadana syariah hanya diperbolehkan untuk mengalokasikan dana yang dikelolanya ke dalam produk efek yang masuk dalam daftar efek syariah (DES). Inilah salah satu perbedaan yang nampak dari reksadana syariah dan konvensional.
4. Proses Cleansing atau Pembersihan
Dalam reksadana konvensional, tidak ada istilah cleansing atau pembersihan sumber pendapatan untuk memisahkan materi yang halal dan non halal. Prinsipnya hanya didasarkan pada aturan dan ketentuan investasi yang ditetapkan oleh OJK.
Reksadana syariah berbeda dengan reksadana konvensional, karena terdapat proses cleansing atau pembersihan yang wajib dilakukan. Proses cleansing ini bertujuan untuk memisahkan antara pendapatan halal dan tidak halal dalam perusahaan.
5. Pembagian Keuntungan
Perbedaan terakhir antara reksadana syariah dan konvensional yang terakhir yaitu dalam hal pembagian keuntungan. Dalam reksadana konvensional, pembagian keuntungan dilakukan antara pemilik modal dengan manajer investasi berdasarkan perkembangan suku bunga.
Sementara itu, pembagian keuntungan dalam reksadana syariah dilakukan antara pemilik modal dan manajer investasi yang didasarkan pada aturan syariat Islam dan juga kesepakatan bersama mengenai besarannya.
Dalam reksadana konvensional, seorang manajer investasi harus menanggung risiko. Sedangkan, dalam reksadana syariah manajer investasi tidak menanggung kerugian, karena ini merupakan tanggung jawab pemodal.
Itulah sejumlah perbedaan reksadana syariah dan konvensional yang harus diketahui. Dalam penerapannya, reksadana konvensional dan syariah memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga bisa dipilih sesuai kebutuhan.
ANISA PRASETYA PUTRI KARTINI
Pilihan Editor: 7 Daftar Reksadana Syariah Terbaik yang Menguntungkan