TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan mengumumkan pemindahan layanan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara di Bandung ke Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, akan dimulai pada 29 Oktober 2023. Lalu, bagaimana dengan tarifnya? Apakah lebih mahal atau lebih murah?
Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Putu Eka Cahyadi menjelaskan bahwa tarif pesawat dari dan ke Bandara Kertajati nantinya tidak akan jauh berbeda dengan saat layanan penerbangan dilakukan di Bandung. menurut dia, Kemenhub telah menetapkan tarif batas atas (TBA) dan tarif batas bawah (TBB) untuk Bandara Kertajati.
“Tarif antara penerbangan di Bandung dan Kertajati memang sama-sama kompetitif, karena jaraknya tidak terlalu jauh. Secara komprehensif ini sama pricing-nya, jadi nggak perlu khawatir," ujar dia di kantornya, Jakarta Pusat, pada Jumat, 15 September 2023.
Bahkan, Putu memastikan tarif pesawat dengan rute menuju timur Indonesia bakal lebih murah. DIa membandingkannya untuk penerbangan menuju Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Misal Bandung-Balikpapan, itu TBA-nya katakanlah sekitar Rp 1,3 juta. Tapi kalau dari Kertajati Rp 1,2 juta. Mirip-mirip, lah," tutur Putu.
Sejak awal September 2023 untuk mendukung pemindahan operasional bandara itu, Putu mengatakan pemesanan tiket pesawat dari dan ke Bandara Kertajati juga sudah dimulai. “Reservasi sudah kita buka, jadi komitmen kita juga sama memberikan ruang yang jauh-jauh hari kepada masyarakat untuk bisa membeli tiket,” kata dia.
Seluruh perizinan, kata Putu, sudah selesai dilakukan pada akhir Agustus 2023 lalu. Sehingga maskapai penerbangan sudah membuka pemesanan tiket melalui berbagai aplikasi seperti Traveloka sejak awal September 2023 menuju operasional penuh pada akhir Oktober itu.
Adapun maskapai yang memberikan layanan di Bandara Kertajati baru ada tiga yakni PT Citilink Indonesia, PT Indonesia AirAsia dan PT Super Air Jet. Maskapai itu melayani tujuh rute penerbangan dalam negeri, yakni rute Balikpapan, Banjarmasin, Batam, Denpasar, Makassar, Medan, dan Palembang.
Kapasitas tempat duduk yang disediakan sebesar 32.760 penumpang per pekan atau 4.680 pax per hari (datang dan berangkat). Adapun, rute penerbangan niaga berjadwal dalam negeri yang masih dilayani dari Bandung adalah pesawat Propeller, dari dan ke Bandara Adisutjipto oleh Wings Air dengan pesawat ATR 72-600.
Adapun untuk penerbangan internasional, akan ada kerja sama bersama Malaysia Airlines yang akan beroperasi lebih dulu sekitar pertengahan Oktober 2023. “Kami masih diskusi dengan Malaysia Airlines,” kata Putu.
Dia menjelaskan Kemenhub juga sudah membuka pemesanan tiket untuk maskapai Malaysia Airlines untuk pulang pergi Kuala Lumpur. Secara total akan dilayani empat kali dalam satu pekan. “Mudah-mudahan sisa tiga hari lainnya akan melengkapi menjadi setiap hari penerbangan internasional. Masih terus kami propose,” tutur Putu.
Pilihan Editor: Penerbangan Bandara Husein Sastranegara Pindah ke Kertajati 29 Oktober, Ada Rute Baru ke Malaysia