TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG rebound dari area demand 6.890.
Indeks kemarin pada awal sesi tertekan hingga ke area demand 6.930-6.885 dan perlahan menguat kembali ke atas level pembukaan.
Vice President PT Samuel Sekuritas Indonesia M. Alfatih mengatakan pergerakan masih akan volatile dalam pola konsolidasi antara 6.890-7.050. "Bisa diawali di area negatif lalu tutup positif atau sebaliknya. Area supply di 6.950-6.975," kata dia dalam keterangan yang diterima Tempo, Kamis, 14 September 2023.
Alfatih juga menyoroti sejumlah emiten saham, yakni:
- BBNI (terakhir 9.350)
Harga kemarin menguat menjelang area support. Area support kuat di 9.300-9.225. Kemungkinan melanjutkan kenaikan dalam pola upchannel pola sejak Aug23. Area supply di 9.500-9.575. Batas risiko < 9275.
- INDF (terakhir 6.900)
Harga menguat dari area support kuat. Potensi kenaikan ke 7.050-7.100. Dan jika tembus 7.100 maka pola sejak Juni 2023 akan menjadi bullish falling wedge dengan potensi melanjutkan ke arah 7.300-7.400. Batas risiko 6.800.
- PGAS (terakhir 1.435)
Harga kemarin menguat kencang dengan volume asing yang kuat. Kemungkinan kenaikan ke 1.470-1.500. Batas risiko <1.400.
- ANTM (terakhir 1.915)
Harga kembali melemah dengan volume relatif kuat, sehingga kemungkinan pelemahan dapat mengarah ke 1.900-1.850. Kenaikan di atas 1.950, akan meredakan sentimen bearish yang ada sejak Juni 2023.
Pilihan Editor: IHSG Sesi I Turun 0,3 Persen, Indeks Sektor Kesehatan Anjlok Paling Dalam