Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

93 Proyek Hasil KTT ASEAN Berpotensi Mangkrak, Ekonom Ingatkan Soal Standar Lingkungan

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira merespons soal 93 proyek yang telah dihasilkan dari penyelenggaraan KTT ASEAN ke-43 di Indonesia. Ia menilai proyek tersebut berpotensi mangkrak sehingga ada banyak yang perlu disiapkan pemerintah usai Keketuaan Indonesia ini. 

"Belajarlah dari G20, dari berbagai acara-acara yang mempertemukan calon investor dengan pemerintah Indonesia atau BUMN, realisasinya kan relatif rendah," kata Bhima saat dihubungi Tempo, Jumat 8 September 2023. 

Karena itu, ia mendorong agar pemerintah membentuk tim khusus yang mengawasi tindak lanjut dari proyek tersebut. Bhima pun menegaskan pemerintah perlu menyiapkan regulasinya. Terlebih soal kesiapan ihwal standar lingkungan. 

Misalnya saat berkomitmen investasi di industri nikel, pemerintah perlu memerhatikan persoalan-persoalan yang berpotensi membuat para investor atau calon pembeli dari hilirisasi produk minerba mundur. Antara lain soal masih ada ekspor nikel ilegal dan praktek tidak bersih di dalam penambangan maupun hilirisasi. Ditambah penggunaan PLTU batu bara.

Menurut dia, masalah-masalah tersebut perlu segera diatasi. Pasalnya, ada beberapa syarat yang belum dipenuhi oleh perusahaan ataupun calon mitra yang ingin berkolaborasi. 

Adapun Presiden Joko Widodo alias Jokowi sebelumnya mengungkapkan 93 proyek hasil KTT ASEAN ini memiliki potensi kerja sama senilai US$ 38,2 miliar. Selain itu, Jokowi juga menyebutkan ada 73 proyek potensial senilai US$ 17,8 miliar.

Dari total proyek tersebut, Indonesia sendiri menawarkan sebanyak  39 proyek dengan potensi kerja sama senilai US$ 50 miliar. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rosan Perkasa Roeslani mengatakan kerja sama tersebut meliputi beberapa sektor di antaranya renewable energy dan infrastruktur. Proyek yang dihasilkan dari business matching pada hari ini meliputi pengembangan green hydrogen, green amomnia, refinery alumina. Serta proyek infrastruktur berupa pembangunan jalan tol dan pelabuhan. 

Dari BUMN, perusahaan yang terlibat antara lain Pertamina, PLN, Bank Mandiri,BNI, MIND , dan Telkom. Sedangkan perusahaan swasta dari Indonesia yang terlibat, yaitu Astra Internasional, Amman Mineral, dan Dian Swastika Sentosa.

Dari perbankan internasional ada Standard Chartered, Sumitomo, Commerce Bank, dan Multilateral Bank. Hingga perusahaan teknologi asal German yaitu Siemens. 

Selain dilakukan BUMN, proyek tersebut juga dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas. Terutama untuk membantu percepatan proyek jalan tol, seperti di Demak, Tuban, Gresik, Tasikmalaya, dan Ciamis.

Pilihan Editor: KTT G20 India, Jokowi Sebut Komitmen Pendanaan Transisi Ekonomi Negara Maju Hanya Retorika

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

3 jam lalu

Kejaksaan Tinggi Bali merekonstruksi operasi tangkap tangan terhadap Bendesa Adat Berawa KR atas dugaan pemerasan terhadap seorang investor sebesar Rp 10 miliar untuk rekomendasi izin investasi. Reka ulang adegan itu digelar di Cafe Casa Bunga, Renon, Denpasar, pada Jumat, 3 Mei 2024. Foto: Kejaksaan Tinggi Bali
Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.


Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

4 jam lalu

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. ANTARA/Moh Ridwan
Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.


Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

6 jam lalu

Koalisi dari organisasi masyarakat sipil dari Greenpeace Indonesia, Enter Nusantara, dan Market Forces menggelar aksi bersepeda di Car Free Day Jakarta pada Minggu, 5 Mei 2024. Dalam aksi ini mereka meminta agar perbankan berhenti berinvestasi terhadap energi kotor dan beralih ke energi terbarukan. Dok: Istimewa
Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.


Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

8 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.


Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

11 jam lalu

Menkeu Sri Mulyani Indrawati (tengah) menjadi pembicara dalam seminar berjudul Achieving Climate Outcomes for Transformation, salah satu dari rangkaian kegiatan Pertemuan Tahunan Ke-57 Asian Development Bank (ADB) di Tbilisi, Georgia, Sabtu, 4 Mei 2024. ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak
Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.


Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

11 jam lalu

Logo Microsoft terlihat di Los Angeles, California A.S. pada Selasa, 7 November 2017. (ANTARA/REUTERS/Lucy Nicholson/am.)
Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?


Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

12 jam lalu

Mahasiswa ITB menggelar aksi menolak skema pembayaran uang kuliah melalui platform pinjaman online di depan gedung Rektorat ITB, Bandung, Senin, 29 Januari 2024. Keluarga Mahasiswa ITB mencatat ada 120 orang mahasiswa yang menunggak Uang Kuliah Tunggal atau UKT dan terancam tidak bisa mengikuti kuliah atau dipaksa cuti kuliah. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.


Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

14 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.


Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, ketika ditemui di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Defara
Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.


Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.