TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Moda (BKPMl) Bahlil Lahadalia bersama Kesekretariatan dan Kedeputian Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menghadiri ASEAN Investment Forum 2023. Kedatangannya di agenda tersebut bertujuan untuk membuka peluang investasi di IKN.
"Negara memberikan kesempatan kepada banyak pihak untuk berinvestasi dengan mempertimbangkan keunggulan komparatif," ujar Bahlil dalam keterangannya, Senin, 4 September 2023.
Hal tersebut, tuturnya, lantaran investasi yang dilakukan di Indonesia tidak hanya bertujuan untuk menguntungkan pelaku investasi. Ia menegaskan investasi di Tanah Air juga perlu mengikutsertakan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia di dalamnya.
Dengan tema Investments For Sustainable Development, ASEAN Investment Forum tahun ini diselenggarakan di Lagoon Garden Hall, Hotel Sultan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Sabtu 2 September 2023. Acara ini merupakan acara yang diselenggarakan hasil kolaborasi antara ASEAN, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, dan Kementerian Investasi/BKPM.
Tujuan acara ini untuk meningkatkatkan kerja sama antar negara, khususnya negara anggota ASEAN dalam bidang investasi. Termasuk investasi untuk pembangunan IKN di Kalimantan Timur.
Bahlil bersama dengan Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn, Menteri Keuangan dan Ekonomi II Brunei Darussalam Amin Liew Abdullah, Sekretaris Eksekutif ESCAP Dr. Armida Salsiah Alisjahbana, Menteri Investasi, Perdagangan dan Industri Malaysia Tengku Datuk Seri Utama Zafrul, dan Ketua ASEAN Business Advisory Council (ABAC) Arsjad Rasjid telah berkunjung ke booth Otorita IKN. Mereka pun mendengarkan informasi ihwal perkembangan pembangunan IKN yang direncanakan dengan prinsip keberlanjutan.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn mengungkapkan kemajuan ASEAN terwujud berkat kolaborasi aktif antar negara-negara anggotanya. Dia berharap agar ASEAN Investment Forum atau AIF bisa menjadi wadah para pemangku kepentingan bertukar pikiran untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di ASEAN.
Menurut Hourn, ASEAN merupakan salah satu penerima FDI terbesar di dunia. Sebanyak 17 persen Penanaman modal asing atau FDI global mengalir ke ASEAN tahun lalu. Adapun prospek ASEAN untuk jangka menengah tetap positif karena adanya gerakan diversifikasi rantai pasok global.
Adapun BKPM mencatat ASEAN menjadi penerima penanaman modal asing (FDI) terbesar ke-2 di dunia. FDI ke ASEAN meningkat sebesar 5 persen, sehingga mencapai US$ 224,2 miliar. Angka ini merupakan tertinggi sepanjang sejarah ASEAN.
Pilihan Editor: Inilah 10 Maskapai dengan Jumlah Kursi Penumpang Terbanyak di ASEAN